KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (27/10). Dalam lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 20,90 triliun. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan lelang SBSN sebelumnya (13/10) yang mencapai Rp 25,86 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 12,35 triliun. Penyerapan ini lebih tinggi dari target indikatif Rp 10 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan, penyebab dari menurunnya hasil lelang kali ini tidak terlepas dari perilaku risk averse para investor. Menurutnya, dengan ketidakpastian yang masih tinggi, pelaku pasar cenderung mengambil sikap wait & see terlebih dahulu.
Investor risk averse, penawaran lelang SBSN turun pada Selasa (27/10)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (27/10). Dalam lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 20,90 triliun. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan lelang SBSN sebelumnya (13/10) yang mencapai Rp 25,86 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 12,35 triliun. Penyerapan ini lebih tinggi dari target indikatif Rp 10 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan, penyebab dari menurunnya hasil lelang kali ini tidak terlepas dari perilaku risk averse para investor. Menurutnya, dengan ketidakpastian yang masih tinggi, pelaku pasar cenderung mengambil sikap wait & see terlebih dahulu.