KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor di pasar surat berharga negara (SBN) kembali mengalihkan portofolio instrumen obligasi pemerintah Indonesia (INDOGB) mereka dari tenor panjang dan menengah ke tenor pendek. Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mencatat, yield INDOGB jangka panjang 10 tahun naik 4 bps menjadi 6,79% dan yield INDOGB jangka menengah 5 tahun naik 2 bps menjadi 6,41%. Sementara itu, yield INDOGB tenor pendek 2 tahun turun 3 bps menjadi 6,33% akibat kebijakan moneter The Fed yang semakin hawkish. Lionel memperkirakan, aksi ini akan terus berlanjut akibat koreksi di pasar global yang tercermin dari penurunan indeks S&P untuk developed market sebesar 0,3% dan EMBI untuk emerging market sebesar 0,8%. Kemudian, terjadi kenaikan yield 10 tahun UST dan Bund masing-masing 9 bps dan 4 bps menjadi 4,49% dan 2,74%.
Investor SBN Beralih ke Obligasi Tenor Pendek, Imbas Sinyal Kebijakan The Fed Hawkish
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor di pasar surat berharga negara (SBN) kembali mengalihkan portofolio instrumen obligasi pemerintah Indonesia (INDOGB) mereka dari tenor panjang dan menengah ke tenor pendek. Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mencatat, yield INDOGB jangka panjang 10 tahun naik 4 bps menjadi 6,79% dan yield INDOGB jangka menengah 5 tahun naik 2 bps menjadi 6,41%. Sementara itu, yield INDOGB tenor pendek 2 tahun turun 3 bps menjadi 6,33% akibat kebijakan moneter The Fed yang semakin hawkish. Lionel memperkirakan, aksi ini akan terus berlanjut akibat koreksi di pasar global yang tercermin dari penurunan indeks S&P untuk developed market sebesar 0,3% dan EMBI untuk emerging market sebesar 0,8%. Kemudian, terjadi kenaikan yield 10 tahun UST dan Bund masing-masing 9 bps dan 4 bps menjadi 4,49% dan 2,74%.