JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat minat investasi dari investor asal Taiwan di sektor industri petrokimia, dengan produk amonia dan megamethanol senilai US$ 2,5 miliar (setara Rp 34,75 triliun, kurs Rp 13.900). Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan investor tersebut saat ini masih mencari lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku gas bumi yang dibutuhkan. "Nilai investasi yang disampaikan cukup besar. Oleh karena itu, kami akan terus mengawal sampai tuntas realisasinya, termasuk masalah lokasi proyek dengan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan," katanya.
Investor Taiwan minati industri petrokimia
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat minat investasi dari investor asal Taiwan di sektor industri petrokimia, dengan produk amonia dan megamethanol senilai US$ 2,5 miliar (setara Rp 34,75 triliun, kurs Rp 13.900). Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan investor tersebut saat ini masih mencari lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku gas bumi yang dibutuhkan. "Nilai investasi yang disampaikan cukup besar. Oleh karena itu, kami akan terus mengawal sampai tuntas realisasinya, termasuk masalah lokasi proyek dengan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan," katanya.