Investor Tunggu Inflasi AS, Harga Bitcoin Terjungkal ke Bawah US$ 23.000



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin pada Rabu (10/8) terlempar ke zona US$ 22.000, setelah 4 hari berturut-turut ada di level US$ 23.000 bahkan sempat menembus US$ 24.000.

Mengacu data CoinMarketCap pada Rabu (10/8) pada pukul 12.45 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 22.933,76 atau turun 4,01% dalam 24 jam terakhir.

Mengutip CoinDesk, investor tampaknya menunggu rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) alias inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juli pada Rabu (10/8).


Analis memperkirakan, CPI turun ke 8,7% yang masih lumayan tinggi setelah mencapai rekor tertinggi dalam empat dekade terakhir di 9,1% pada Juni lalu, menunjukkan untuk sementara inflasi melambat.

Baca Juga: Harga Mata Uang Kripto Makin Hijau, Bitcoin Naik Lebih dari 5%

Tapi, tetap cukup menjadi masalah bagi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang kemungkinan menyetujui kenaikan suku bunga 75 basis poin untuk ketiga berturut-turut pada bulan depan.

"Anda telah melihat sedikit stabilitas dalam beberapa aksi harga, sedikit reli dari beberapa posisi terendah baru-baru ini," kata Don Kaufman, Pendiri TheoTrade, dalam acara All About Bitcoin CoinDesk TV.

Namun, Kaufman juga menyoroti penurunan volatilitas tersirat, pertanda buruk untuk harga Bitcoin dalam jangka pendek.

"Meskipun ada sedikit pemisahan antara Nasdaq dan pasar kripto, ironi yang menarik dari hal itu adalah bahwa itu akan muncul kembali, dan katalis yang memicu itu? Mungkin CPI," ujar dia.

Editor: S.S. Kurniawan