KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melalui data analisis uang beredar mencatat, simpanan berjangka atau deposito nasabah korporasi per April 2018 hanya tumbuh 0,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp 796 triliun. Angka ini lebih lemah ketimbang kinerja Maret yang tumbuh 2,4% menjadi Rp 817,9 triliun. Budi Satria, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat kondisi ini salah satunya disebabkan oleh investor yang masih menunggu kondisi global dan Indonesia setelah adanya kebijakan suku bunga yang diterapkan. “Penurunan deposito korporasi secara nasional bisa disebabkan karena investor masih menahan diri, menunggu kepastian kenaikan bunga acuan di Amerika Serikat dan di Indonesia,” ujar Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/6).
Investor wait and see, pertumbuhan deposito korporasi lesu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melalui data analisis uang beredar mencatat, simpanan berjangka atau deposito nasabah korporasi per April 2018 hanya tumbuh 0,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp 796 triliun. Angka ini lebih lemah ketimbang kinerja Maret yang tumbuh 2,4% menjadi Rp 817,9 triliun. Budi Satria, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat kondisi ini salah satunya disebabkan oleh investor yang masih menunggu kondisi global dan Indonesia setelah adanya kebijakan suku bunga yang diterapkan. “Penurunan deposito korporasi secara nasional bisa disebabkan karena investor masih menahan diri, menunggu kepastian kenaikan bunga acuan di Amerika Serikat dan di Indonesia,” ujar Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/6).