Investree Luncurkan Produk Pinjaman Usaha Mikro, Bantu Tumbuhkan Pengusaha Mikro



KONTAN.CO.ID - Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Maret 2021, jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air telah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Guna mendukung penguatan kontribusi sekaligus mengembangkan daya saing pelaku UMKM di Indonesia khususnya dari sektor mikro, pionir fintech lending Investree memperluas produk pinjaman produktif yang dimilikinya dengan meluncurkan Pinjaman Usaha Mikro.

Pinjaman Usaha Mikro ditujukan bagi wirausaha mikro (individu/perseorangan) yang memiliki usaha atau bisnis sederhana di berbagai bidang, seperti pembudidaya ikan, pemilik toko kelontong, pengelola binatu rumahan, dan sejenisnya.


Bentuk pinjaman ini unik karena untuk dapat menyalurkan pinjaman ke wirausaha mikro, Investree akan bekerja sama terlebih dahulu dengan ekosistem yang menaungi para wirausaha tersebut. Pengajuan hingga pengembalian pinjaman dimonitor langsung oleh Investree dan rekanan. Sehingga Investree memastikan pendanaan para Lender lebih terukur risikonya.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, “Ekspansi produk pinjaman ini merupakan salah satu langkah strategis yang Investree lakukan menjelang usia ke-7. Sejalan dengan salah satu strategi Investree pada 2022 yaitu memperkuat model bisnis yang digerakkan oleh ekosistem - menjangkau segmen pelanggan yang lebih luas khususnya pelaku usaha mikro.

Melalui Pinjaman Usaha Mikro, Investree mengajak teman-teman pemilik ekosistem/platform serta calon rekanan untuk bersinergi memberikan akses pinjaman mudah, cepat, dan terdigitalisasi bagi pelaku usaha mikro dari Sabang sampai Merauke.”

Pilot project pinjaman jenis ini sebetulnya sudah berjalan sejak kuartal 4 tahun 2020, di mana pada periode pandemi tersebut, Investree meresmikan kerja sama pembiayaan dengan salah satu rekanan strategis yaitu eFishery. Pada tahap awal, Investree mendukung program “Kasih Bayar Nanti (Kabayan)” sebagai komponen utama dari eFisheryFund.

eFisheryFund merupakan platform digital dengan fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh eFishery bekerja sama dengan Investree, dan dirancang khusus untuk para pembudidaya. Di dalamnya terdapat fitur Kabayan berupa program cicilan yang dapat dimanfaatkan oleh para pembudidaya untuk memperoleh produk eFishery seperti auto-feeder dan pakan ikan. Kini, kolaborasi Investree dan eFishery memasuki babak baru dengan mengandalkan digitalisasi.

Chief Product & Innovation Officer Investree, Andi Andries, berujar, “Investree menyadari potensi UMKM dari sektor perikanan dan maritim terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup besar, menjadikan kami optimistis memelihara kerja sama dengan eFishery. Sekarang Investree dan eFishery telah mengembangkan kerja sama dan berintegrasi secara API (application programming interfaces) untuk memberikan terobosan kemudahan bagi para pembudidaya dalam proses mengajukan pinjaman.

Jadi, pembudidaya dapat langsung membeli feeder dan pakan ikan dari aplikasi eFisheryKu, kemudian memilih pembayaran secara cicilan dengan memanfaatkan Pinjaman Usaha Mikro dari Investree. Kemudahan akses keuangan melalui digitalisasi ini diharapkan dapat menstimulasi lebih banyak UMKM pembudidaya ikan dalam meningkatkan usahanya.”

Integrasi sistem yang dimiliki oleh Investree dan eFishery, memungkinkan pembudidaya memesan langsung feeder dan pakan dari aplikasi eFisheryKu, lalu mengajukan pembiayaan kepada Investree melalui aplikasi tersebut. Berbagai keunggulan Pinjaman Usaha Mikro antara lain (1) nominal pengajuan rendah Rp1 juta hingga Rp2 miliar, (2) asesmen sampai pinjaman disetujui relatif cepat (untuk pembudidaya eFishery 10 menit), (3) pencairan kilat, dan (4) dapat diakses melalui kemudahan teknologi, seperti aplikasi eFisheryKu pada kelanjutan kerja sama Investree dan eFishery. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh para pelaku usaha di seluruh pelosok Tanah Air asalkan mempunyai jaringan internet.

Pulau Bali menjadi salah satu wilayah yang hampir semua area/point-nya telah memaksimalkan sinergi Investree dan eFishery. Dengan kata lain, para pembudidaya ikan dari ekosistem eFishery di Bali, sudah melek dan mandiri dengan pemanfaatan aplikasi eFisheryKu untuk membeli kebutuhan sekaligus mengakses Pinjaman Usaha Mikro dari Investree.

Ditemui di lokasi tambaknya, pembudidaya ikan nila sukses asal Bangli, Kintamani, Wayan Warjaya, menuturkan, “Sejak 2010 kami membangun tambak ini, beberapa tantangan kerap kami temui, mulai dari pemasaran ikan hingga permodalan. Apalagi saat pandemi datang, kami kesulitan mendapatkan modal untuk membeli pakan.

Setelah Tim eFishery berkunjung ke Kintamani untuk memperkenalkan aplikasi eFisheryKu dan dukungan pembiayaan dari Investree, kami bergabung dan merasakan ada perubahan signifikan pada usaha kami. Tambak ini perlahan bangkit dan kendala permodalan dapat teratasi dengan mudah.”

Demikian juga dengan yang diceritakan oleh pembudidaya ikan lele asal Gianyar, I Made Karya. Menurutnya, kebutuhan harian lele di Bali mencapai 20 ton. Sementara suplai dari pembudidaya lokal baru sampai 7–13 ton per hari. Adanya jurang ini, tidak didukung dengan permodalan yang cukup bagi pembudidaya lokal.

Hingga akhirnya Made memanfaatkan program kerja sama Investree dan eFishery. Selengkapnya, tonton video “Next Level! Kerja Sama Investree dan eFishery Tumbuhkan Pembudidaya di Indonesia Melalui Digitalisasi” di sini.

Sinergi positif yang dilakukan oleh Investree dan eFishery diharapkan mampu mendorong potensi UMKM di sektor kelautan dan maritim sehingga tercipta ekosistem digital yang lebih baik. Lebih jauh lagi, melalui peluncuran Pinjaman Usaha Mikro ini, Investree berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi yang mampu memudahkan para wirausaha mikro dalam memperoleh akses pembiayaan, terutama yang berbasis digital.

Sesuai kampanye #KolaborasiuntukTumbuh, semangat Investree adalah membantu UMKM menumbuhkan usahanya dan membuat mereka lebih tangguh menghadapi segala tantangan, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan yang nyata.

VP Digital Partnership Investree, Danang Kusuma, menambahkan, “Investree kini membuka kesempatan bagi rekan-rekan Lender Individu/Ritel untuk mendanai produk Pinjaman Usaha Mikro yang tersedia di Marketplace Investree sebagai instrumen diversifikasi yang baru.

Dengan mendanai Pinjaman Usaha Mikro, Lender akan memperoleh imbal hasil atraktif sampai 20% p.a., proses pendanaan lebih cepat, risiko lebih terukur karena Investree bekerja sama dengan ekosistem rekanan, dan mudah 100% online. Dengan itu, Lender bisa berkontribusi langsung memajukan UMKM serta mendorong maju perekonomian Indonesia.”

Baca Juga: Resmi! Investree Group Miliki 18,4% Saham Amar Bank

Tentang Investree

Investree adalah perusahaan fintech lending yang mendapatkan Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Misi kami adalah mengoptimalkan data dan teknologi untuk memberikan akses pembiayaan lebih mudah dan terjangkau bagi UKM selagi menghubungkan mereka dengan Lender yang ingin membantu dan memperoleh imbal hasil atraktif. Melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk dan layanan pembiayaan, Investree berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi bisnis digital bagi UKM. Investree berbasis di Indonesia dan telah berekspansi ke Thailand dan Filipina.

Hingga Agustus 2022, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp18,1 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp11,8 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil +16.3 p.a. dan rata-rata TKB90: 96,83%. Investree juga dinobatkan sebagai “Best Fintech of the Year” oleh Majalah The Asset, “Best P2P Lending Platform for SMEs” oleh The Asian Banker, dan “The Expandable Company” oleh Mandiri Capital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti