IoT bisa menjadi masa depan bagi industri Indosat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis data dalam jaringan seluler terus berkembang. Salah satu yang sedang gencar pengembangannya adalah teknologi Internet of Things (IoT) yang memungkinkan beragam benda dapat berinteraksi dan diakses langsung oleh smartphone.

Artinya, industri teknologi IoT akan berjalan seiringan dengan industri pelaku telekomunikasi karena aksesibilitasnya yang menggunakan produk seluler. Di sisi lain, industri telekomunikasi pun sudah mulai sulit berinovasi dan harus mulai mencari sektor lainnya untuk terus berkembang.

Maka dari itu, Budiharto selaku Group Head Business Product Indosat Ooredoo menyatakan, teknologi IoT bisa menjadi pilihan sebagai industri masa depan bagi pelaku telekomunikasi. 


"Di seluler kan market terlihat sudah mulai saturated untuk melayani manusia, tapi untuk solusi masih terbuka lebar. Saat ini kami melayani manusia, tapi juga menuju ke perangkat collect data," terangnya di Jakarta, Senin (16/10).

Masih besarnya potensi bisnis yang ditawarkan industri IoT, memaksa pihaknya harus mampu beradaptasi dengan teknologi yang disruptif untuk turut aktif dalam perkembangan teknologi tersebut.

Namun dirinya mengaku tidak serta merta Indosat meninggalkan inti bisnisnya dalam industri telekomunikasi. Pihaknya memilih untuk berkolaborasi dengan penyedia solusi internet yang sudah menjadi ahli dalam bidang masing-masing.

"Indosat prefer kolaborasi untuk big data jadi IT bergabung dnegan connectivity provider. Kami serahkan kepada expertise masing-masing, agar tetap ada yang di telekomunikasi, ada di device sensor, ada yang di aplikasi, jadi lebih ke arah sinergi," tambahnya.

Salah satu industri teknologi IoT yang sudah diterapkan oleh Indosat adalah NEXTfleet yang memungkinkan pelanggan untuk mengoptimalkan proses distribusi mulai dari perencanaan, penjadwalan, penugasan, sampai dengan pemantauan armada secara akurat dan real time.

"Transportasi merupakan market yang besar, apalagi karena ada endorsement untuk menuju smart city," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia