KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk alias Fox Logger (IOTF) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 50% di tahun 2023. Direktur Utama IOTF Alamsyah Cheung mengatakan, pihaknya optimistis dengan kinerja perusahaan di tahun ini, mengingat pertumbuhan sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir. “Pertumbuhan ini terjadi juga saat pandemi Covid-19 melanda dan banyak start up lain mengalami kesulitan,” ujarnya saat konferensi pers, Jumat (22/9).
Baca Juga: Sumber Sinergi Makmur (IOTF) Kembangkan Inovasi AI untuk Cek Kesehatan Kendaraan Sebagai gambaran, IOTF mencatatkan peningkatan nilai penjualan sekitar 83% dari tahun 2020 ke tahun 2021. Lalu, dari tahun 2023 ke tahun 2022, nilai penjualannya naik 62%. Laba kotor IOTF naik 90% dari tahun 2020 ke tahun 2021. Dari tahun 2021 ke tahun 2022, laba kotor IOTF naik 42%. “Oleh karena ini, kami optimistis pendapatan dan laba kami bisa naik masing-masing 50% di tahun 2023,” tutur dia. Alam mengatakan, IOTF belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk baru atau layanan baru setelah IPO. “Kami tengah mengembangkan produk berbasis AI di bidang kesehatan kendaraan. Saat ini AI ini sudah jual bersama dengan GPS tracker dan terpasang di sekitar 300 ribu 400 ribu kendaraan,” katanya.
Baca Juga: Sumber Sinergi Makmur (IOTF) IPO, Dananya Bakal Buat Ini Asal tahu saja, IOTF adalah perusahaan teknologi yang berdiri di tahun 2015. Produk unggulan Fox Logger adalah GPS tracker berbasis internet of things (IoT). IOTF akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,1 miliar saham atau setara 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Jika tak ada kendala, IOTF akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023. IOTF melakukan penawaran umum saham perdana alias
initial public offering (IPO) pada 2-5 Oktober 2023. Sumber Sinergi Makmur memasang harga penawaran di kisaran Rp 100-Rp 120 per saham. Dengan begitu, IOTF menargetkan akan meraup dana segar sekitar Rp 110 miliar hingga Rp 132 miliar. PT KB Valbury Sekuritas dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam IPO Sumber Sinergi Makmur. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati