KONTAN.CO.ID - Pasca menyatakan adanya kondisi krisis di sektor hulu migas pada perhelatan tahunan IPA Convex ke-41 pada Mei 2017 lalu, Indonesia Petroleum Association (IPA) akhirnya melihat adanya setitik harapan bagi industri hulu migas. Terutama setelah adanya revisi dari Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Revisi tentang gross split yang tertuang dalam Permen nomor 52 Tahun 2017 ini dianggap cukup positif bagi investasi hulu migas. Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Majong mengatakan, industri migas pada dasarnya memerlukan iklim usaha yang memiliki kepastian hukum tinggi dan ketentuan fiskal yang kompetitif. Pasalnya kedua hal tersebut menjadi jauh lebih penting pada masa-masa sulit seperti saat ini, ketika perusahaan migas secara signifikan mengurangi belanja modal dan sangat selektif dalam melakukan investasi. Di sisi lain, Marjolijn juga bilang setiap blok dan lapangan migas memiliki karakteristik, tingkat resiko, dan tantangan pengembangan dan produksi yang berbeda.
IPA akhirnya sambut positif revisi gross split
KONTAN.CO.ID - Pasca menyatakan adanya kondisi krisis di sektor hulu migas pada perhelatan tahunan IPA Convex ke-41 pada Mei 2017 lalu, Indonesia Petroleum Association (IPA) akhirnya melihat adanya setitik harapan bagi industri hulu migas. Terutama setelah adanya revisi dari Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Revisi tentang gross split yang tertuang dalam Permen nomor 52 Tahun 2017 ini dianggap cukup positif bagi investasi hulu migas. Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Majong mengatakan, industri migas pada dasarnya memerlukan iklim usaha yang memiliki kepastian hukum tinggi dan ketentuan fiskal yang kompetitif. Pasalnya kedua hal tersebut menjadi jauh lebih penting pada masa-masa sulit seperti saat ini, ketika perusahaan migas secara signifikan mengurangi belanja modal dan sangat selektif dalam melakukan investasi. Di sisi lain, Marjolijn juga bilang setiap blok dan lapangan migas memiliki karakteristik, tingkat resiko, dan tantangan pengembangan dan produksi yang berbeda.