KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Petroleum Association (IPA) mendukung langkah pemerintah khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menunda pelaksanaan lelang WK Migas tahun ini. Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong bilang keputusan menunda pelaksanaan lelang dinilai tepat untuk saat ini. "Menurut kami, ini keputusan yang baik karena keadaan dengan covid maupun harga minyak belum menentu terutama karena
demand-nya juga belum menentu," ujar Marjolijn kepada Kontan.co.id, Minggu (6/9).
Asal tahu saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proses lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) tak akan dilakukan di sisa tahun ini.
Baca Juga: Kementerian ESDM menunda lelang WK migas hingga awal 2021, simak alasannya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bilang lelang yang sedianya direncanakan pada semester II 2020 bakal ditunda menyusul permintaan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama. "Kita rencanakan lelang 12 WK Migas, tapi karena pandemi covid-19 dan respon KKKS diperkirakan tidak terlalu (antusias). KKKS menyarankan dijadwal ulang ke kuartal pertama tahun depan," ujar Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/9). Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, pengambilan keputusan mungkin dilakukan akibat review dan kemungkinan lelang bakal sepi peminat. "Namun bisa juga karena masalah kesiapan data dan informasi yang masih kurang dari WK Migas yang ditawarkan," ujar Komaidi kepada Kontan.co.id, Jumat (4/9). Komaidi melanjutkan, penundaan ini berpotensi menghambat upaya penemuan cadangan migas baru. Di sisi lain, menurutnya penundaan temuan cadangan baru juga bakal punya dampak lanjutan terhadap angka impor migas. "Cadangan dan produksi berpotensi turun dan damapak akhirnya impor migas akan semakin meningkat," pungkas Komaidi.
Baca Juga: Tanggapan pengamat soal rencana pemerintah meniadakan lelang WK migas tahun ini Dari 12 WK Migas tersebut, 2 WK Migas merupakan laut dalam, 5 WK penawaran langsung dan 5 WK lelang reguler. Asal tahu saja, lima WK lelang reguler yakni WK Merangin III (onshore), WK Sekayu (onshore), WK North Kangean (offshore), WK Cendrawasih VIII (offshore), WK Mamberamo (onshore dan offshore). Potensi kelima WK tersebut mencapai 1.203,69 Million Barrels of Oil (MMBO) dan 586,9 billion cubic feet (Bcf). Sementara lima WK penawaran langsung yang potensinya mencapai 2.232,75 MMBO dan 4.420 Bcf yakni WK West Palmerah (Onshore), WK Rangkas (Onshore), WK Liman (Onshore), WK Bose (Onshore dan Offshore) dan WK Maratua (Onshore dan Offshore). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto