IPA dukung usaha pemerintah meningkatkan iklim investasi migas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tumbur Parlindungan pada 5 Desember 2018 baru saja terpilih menjadi President Indonesian Petroleum Association (IPA) untuk periode 2019. Ke depan dirinya bersama-sama pemerintah akan bahu-membahu untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada di industri hulu migas.

Bahkan, Tumbur menginginkan ada pertemuan setiap bulan dengan berbagai kementerian guna menyamakan pandangan akan strategisnya industri hulu migas bagi perekonomian nasional.

Asal tahu saja, saat ini ada sekitar 40 kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) dan 200 lebih perusahaan penunjang migas yang bernaung dalam IPA.


Tumbur mengatakan, potensi minyak dan gas bumi (migas) di dalam perut bumi Indonesia masih sangat besar. "Baru saja ditemukan ladang migas besar, reservoirnya mengarah ke Papua," kata dia, akhir pekan lalu.

Meski begitu memang masih ada yang perlu dibenahi dalam masalah kemudahan berinvestasi karena masing-masing kementerian memang memiliki izin yang harus ditempuh KKKS. Padahal, saat ini Indonesia sedang menghadapi persaingan dalam kemudahan investasi dengan berbagai negara.

Tumbur mengklarifikasi bahwa di Mesir, insentif perpajakan diberikan untuk menarik investor, dampaknya Eni and BP sebagai major player melaksanakan investasi di eksplorasi yang menghasilkan penemuan baru sebesar 30 tcf.

Selain itu juga masih dalam berita Kontan.co.id (13/12), Tumbur mengklarifikasi bahwa harga gas yang ditetapkan oleh pemerintah mesir sebesar US$ 6 per mmbtu dan di jual ke market di mesir dengan mengurangi porsi pemerintah dalam Production Sharing Contract (PSC) mereka.

Sayangnya Juru Bicara Kementerian ESDM Agung Pribadi belum menjawab klarifikasi Kontan.co.id soal iklim investasi migas di Indonesia.

Sementara itu Kepala Divisi Program dan Komunikasi, SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, terkait perizinan untuk hulu migas, faktanya Pedoman Tata Kerja (PTK) d SKK Migas sudah di sederhanakan.

"Saya akan cek besok sudah turun berapa jumlah PTK-nya, kemudian di Kementerian ESDM juga sudah lebih sederhana regulasi-nya, bisa di tanyakan langsung ke ESDM," imbuhnya ke Kontan, Minggu (16/12).

Dia juga mengatakan kedepannya di harapkan iklim investasi migas di Indonesia semakin baik. "Terutama dengan keterbukaan data, yang dapat menurunkan cost of doing business di Hulu Migas di Indonesia," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini