JAKARTA. Realisasi penjualan jagung pipilan asal Nusa Tenggara Barat via online tampaknya tinggal menunggu waktu. Perusahaan lelang online iPasar menargetkan bisa menjual 150.000 ton jagung pipilan asal Lombok dan Sumbawa tahun ini. Saat ini, kapasitas produksi jagung pipilan di NTB tahun ini diperkirakan mencapai 400.000 ton. Rencananya, pada lelang perdana di minggu pertama April mendatang, pasokan yang sudan siap sekitar 2.000 ton yang berasal di salah satu sentra di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan di beberapa sentra lain tengah dipersiapkan sekitar 10.000 ton jagung pipilan kering. "Kita sedang memulai simulasi penjualan on line tersebut," kata Direktur iPasar Dean Novel, Senin (29/3). Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP)) Kementerian Pertanian Zaenal Bachruddin mengaku antusias dengan adanya lelang online tersebut. “Dengan adanya lelang online ini, setidaknya rantai tata niaga bisa dipersingkat sehingga memudahkan dalam menjual dan memperolehnya,” ujar Zaenal.Selama ini, kata Zaenal, petani jagung harus mencari pengumpul untuk menjual hasil panen jagungnya, si pengumpul tersebut kemudian melakukan proses pengeringan untuk menjadi jagung pipilan baru disalurkan kepada para konsumen yang merupakan produsen pakan ternak.Kementerian Pertanian pun akan memberikan fasilitas mesin pengering kepada petani sehingga nilai jual jagung milik mereka bisa lebih tinggi. Namun, bukan berarti dengan adanya fasilitas itu, para pengumpul ini akan kehilangan pekerjaan. “Kita juga akan libatkan mereka,” tutur Zaenal. Saat ini harga jagung pipilan milik petani di setiap daerah bervariasi, namun rentangnya sekitar Rp 2.000-Rp2.200 per kg.
iPasar Targetkan Penjualan 150.000 Ton Jagung Tahun Ini
JAKARTA. Realisasi penjualan jagung pipilan asal Nusa Tenggara Barat via online tampaknya tinggal menunggu waktu. Perusahaan lelang online iPasar menargetkan bisa menjual 150.000 ton jagung pipilan asal Lombok dan Sumbawa tahun ini. Saat ini, kapasitas produksi jagung pipilan di NTB tahun ini diperkirakan mencapai 400.000 ton. Rencananya, pada lelang perdana di minggu pertama April mendatang, pasokan yang sudan siap sekitar 2.000 ton yang berasal di salah satu sentra di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan di beberapa sentra lain tengah dipersiapkan sekitar 10.000 ton jagung pipilan kering. "Kita sedang memulai simulasi penjualan on line tersebut," kata Direktur iPasar Dean Novel, Senin (29/3). Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP)) Kementerian Pertanian Zaenal Bachruddin mengaku antusias dengan adanya lelang online tersebut. “Dengan adanya lelang online ini, setidaknya rantai tata niaga bisa dipersingkat sehingga memudahkan dalam menjual dan memperolehnya,” ujar Zaenal.Selama ini, kata Zaenal, petani jagung harus mencari pengumpul untuk menjual hasil panen jagungnya, si pengumpul tersebut kemudian melakukan proses pengeringan untuk menjadi jagung pipilan baru disalurkan kepada para konsumen yang merupakan produsen pakan ternak.Kementerian Pertanian pun akan memberikan fasilitas mesin pengering kepada petani sehingga nilai jual jagung milik mereka bisa lebih tinggi. Namun, bukan berarti dengan adanya fasilitas itu, para pengumpul ini akan kehilangan pekerjaan. “Kita juga akan libatkan mereka,” tutur Zaenal. Saat ini harga jagung pipilan milik petani di setiap daerah bervariasi, namun rentangnya sekitar Rp 2.000-Rp2.200 per kg.