IPC kaji ulang rencana go public dua anak usahanya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (persero) bakal menunda rencana initial public offering (IPO) dua anak usahanya yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (TPT) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK). Sebelumnya, kedua anak usaha itu didorong untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.

Elvyn G Masasya, Direktur Utama IPC menyebut rencana untuk mendorong anak usaha untuk go public masih dikaji ulang. Ada beberapa pertimbangan perusahaan melakukan penundaan, selain adanya rencana pembentukan Holding BUMN Pelabuhan juga situasi pasar saat ini.

Baca Juga: IPC: Kajian holding BUMN pelabuhan butuh 6 bulan


“Kami akan lihat juga kondisi makro, kondisi dan tren pasar modal dan lainnya. Kajian masih terus berlangsung tetapi keputusan untuk kapan kami bawa mereka ke market belum final,” ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11)

Sebenarnya, rencana IPO anak usaha merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk membuat tata kelola anak usaha yang baik dan lebih transparan. Selain juga untuk memenuhi pendanaan ekspansi ke depan.

Catatan Kontan.co.id, IPC sebelumnya berniat melepas 30% saham PT Pelabuhan Tanjung Priok dengan target perolehan dana Rp 450 miliar.

Baca Juga: Kuartal III, IPC catat pertumbuhan arus penumpang 81,11% dan laba Rp 2,21 Triliun

“Iya kami masih kaji ulang bahwa kami memang punya plan untuk melanjutkan IPO anak-anak usaha perusahaan, terdepan itu TPT dan IPC PTK. Tetapi ini akan kami kaji ulang dari sisi timing dan akan kami sambungkan juga dengan rencana Holding Pelindo. (Pembicaraan dengan) Penjamin emisi belum ada, baru studi dari konsultan independen saja,” lanjutnya.

Ia memastikan tahun ini tidak akan ada lagi anak usaha IPC yang akan IPO dan belum mengkonfirmasi apakah rencana tersebut mundur ke tahun depan. Yang jelas, Ia menyatakan waktu untuk melantai di Bursa Efek Indonesia masih akan menunggu kondisi market stabil dan juga implementasi wacana Holding BUMN Pelabuhan.

“IPO itu suatu rencana jangka panjang, prosesnya masih berlangsung tetapi waktunya belum diputuskan. Kalau dulu kan kami bilang tahun 2019, ini yang jelas tidak akan tahun ini. Banyak faktor yang dipertimbangkan, kami harus lihat kondisi market, konsep besar BUMN (soal holding) tetapi strategi IPO tetap ada hanya belum diputuskan kapannya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .