IPhone 3GS Tak Akan Menggerus Pasar BlackBerry



JAKARTA. Tak mau kalah bersaing dengan Google yang agresif melakukan penetrasi pasar smartphone lewat Android, Apple pun meluncurkan generasi terbaru iPhone. Di Indonesia peluncurannya dilakukan oleh Telkomsel sebagai operator resmi yang bekerja sama dengan iPhone. Telkomsel sebagai satu-satunya operator di Indonesia menawarkan iPhone 3GS dan iPhone 3G dengan membidik segmen premium atau menengah ke atas. "soalnya harga bundlingnya pun berkisar mulai Rp 7 jutaan," kata kata Ricardo Indra, General Manager Corporate Communications Telkomsel (15/2). iPhone 3GS merupakan iPhone dengan kecepatan dan daya tahan serta performansi yang lebih baik dengan kecepatan hingga dua ksekitar 140.000 aplikasi, mulai dari games, layanan jejaring sosial, fitur perencanaan keuangan, hingga aplikasi informasi kesehatan. Ricardo menjelaskan, meski mengusung berbagai keunggulan khas smartphone, ponsel ini tidak dimaksudkan menyaingi popularitas BlackBerry yang telah terlebih dahulu menyebar di Indonesia. "Kalau BlackBerry lebih mengunggulkan social network, sementara iPhone ini merupakan ponsel multimedia," kata Ricardo. General Manager Pemasaran XL Axiata, Handono Warih pun mengaku tak kuatir kehadiran teknologi baru iPhone tersebut bakal menggerus pasar BlackBerry. "Selain marketnya beda, iPhone masih tertinggal jauh dalam jaringan produk, komunikasi, dan distribusi dibandingkan BlackBerry," kata Handono. Menurut Handono, keunggulan BlackBerry dalam hal kompresi dan infrastruktur jaringan belum bisa terkejar oleh iPhone. "Sejauh ini baru Blackberry yang membangun jaringan khusus dengan bekerjasama dengan operator lokal," imbuhnya. Itu sebabnya XL hingga kini masih mantap menggandeng BlckBerry saja sebagai satu-satunya smartphone yang dipasarkannya. Hingga akhir Januari lalu penjualan BlackBerry XL mencapai 260 ribu unit. Toh, Telkomsel tetap optimis iPhone memiliki pasar tersendiri dikalangan pebisnis. Walau mengaku belum bisa merinci total penjualan iPhone di Indonesia maupun target ke depan, Ricardo mengungkapkan pihaknya optimis ponsel keluaran Apple ini bakal menjanjikan pasarnya. "Selain faktor bundling dengan operator, konsumen di Indonesia sangat agresif dengan segala sesuatu yang termasuk teknologi baru," cetusnya. Ucapan Ricardo tersebut memang bukan sekedar isapan jempol belaka. Contohnya saja saat terjadi fenomena teknologi 3G. Saat pertama kali ponsel-ponsel berteknologi 3G masuk ke Indonesia, dalam beberapa bulan saja sudah terjual hampir 500 ribuan unit. "Padahal kala itu, belum ada operator yang menyediakan aplikasi untuk mengakses teknologi tersebut," imbuh Ricardo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test