JAKARTA. PT Indo Premier Investment Management (IPIM) kembali meluncurkan produk andalannya, exchange traded fund (ETF). Kali ini, anak usaha PT Indo Premier Securities itu meluncurkan ETF anyar dengan basis acuan Indeks SMinfra18.Produk itu akan melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker XISI, Kamis mendatang (6/3). Berdasarkan informasi resmi, jumlah maksimum unit penyertaan yang diterbitkan mencapai 12,5 miliar unit.Instrumen ini menggunakan dealer partisipan PT Indo Premier Securities. Sedangkan bertindak sebagai bank kustodian merupakan Deutsche Bank AG. Presiden Direktur IPIM, John D Item sebelumnya memperkirakan investor bisa menggenggam return sekitar 20% per tahun dari ETF anyar ini."Kondisi Indonesia masih membutuhkan infrastruktur sehingga sektor ini akan tumbuh. Apalagi semakin banyak proyek infrastruktur seperti pembangunan mass rapid transit (MRT), monorail, dan sebagainya sehingga sektor ini masih menarik," papar John.Indeks SMinfra18 merupakan indeks milik PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Indeks ini mengukur performa harga dari 18 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sektor infrastruktur dan penunjangnya. Proses screening atau pemilihan konstituen indeks ini disusun oleh otoritas bursa dan PT SMI berdasarkan data pasar dan tata kelola perusahaan dari setiap emiten yang masuk kriteria. Selain itu, indeks SMinfra juga di review oleh Komite Independen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang infrastruktur dan pasar modal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IPIM merilis ETF berbasis SMInfra18
JAKARTA. PT Indo Premier Investment Management (IPIM) kembali meluncurkan produk andalannya, exchange traded fund (ETF). Kali ini, anak usaha PT Indo Premier Securities itu meluncurkan ETF anyar dengan basis acuan Indeks SMinfra18.Produk itu akan melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker XISI, Kamis mendatang (6/3). Berdasarkan informasi resmi, jumlah maksimum unit penyertaan yang diterbitkan mencapai 12,5 miliar unit.Instrumen ini menggunakan dealer partisipan PT Indo Premier Securities. Sedangkan bertindak sebagai bank kustodian merupakan Deutsche Bank AG. Presiden Direktur IPIM, John D Item sebelumnya memperkirakan investor bisa menggenggam return sekitar 20% per tahun dari ETF anyar ini."Kondisi Indonesia masih membutuhkan infrastruktur sehingga sektor ini akan tumbuh. Apalagi semakin banyak proyek infrastruktur seperti pembangunan mass rapid transit (MRT), monorail, dan sebagainya sehingga sektor ini masih menarik," papar John.Indeks SMinfra18 merupakan indeks milik PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Indeks ini mengukur performa harga dari 18 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sektor infrastruktur dan penunjangnya. Proses screening atau pemilihan konstituen indeks ini disusun oleh otoritas bursa dan PT SMI berdasarkan data pasar dan tata kelola perusahaan dari setiap emiten yang masuk kriteria. Selain itu, indeks SMinfra juga di review oleh Komite Independen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang infrastruktur dan pasar modal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News