IPO anak BUMN, sektor apa yang masih menarik?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah anak usaha BUMN  berniat menawarkan perdana saham ke publik alias initial public offering (IPO) pada kuartal kedua tahun ini. 

Mengacu pada www.poems.co.id, anak usaha BUMN yang siap menggelar IPO, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk yang berencana listing di BEI pada 9 Mei 2018. Lalu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk pada 28 Mei 2018, dan PT Wijaya Karya Realty Tbk pada 17 Mei 2018.

Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest menyarankan, investor untuk mencermati tujuan penggunaan dana IPO. Apakah perusahaan memiliki agenda ekspansi dan bisnis yang cukup kuat atau tidak.


Selain itu, apakah earning yield perusahaan cukup menarik. “Selain itu, juga cermati market kompetitornya. Kalau market banyak bersaing maka margin kurang bagus,” kata Aditya kepada KONTAN, Rabu (2/5).

Menurutnya, anak usaha BUMN cukup menarik. Pasalnya, secara pasar sudah memiliki captive market yang pasti dari BUMN.

Selain itu, waktu pelaksanaan IPO juga menjadi pertimbangan yang penting. Perlu bagi pelaku pasar saat ini melihat, apakah momentum rebound yang terjadi ini merupakan bullish trap atau bukan. Kondisi bullish bisa membuat aksi IPO tersebut menarik. “IPO ini akan jadi suatu konfirmasi, apakah berhasil atau tidak,” lanjutnya.

Dari beberapa sektor, dia melihat sektor industri dasar masih cukup menarik. Selain itu, sektor yang berhubungan dengan pelabuhan juga layak dicermati. Diantaranya BRI Syariah, Indonesia Kendaraan Terminal, dan Krakatau Tirta Industri.

Aditya justru belum merekomendasikan sektor konstruksi, karena saat ini semua emiten konstruksi cenderung turun. Belum lagi kabar bahwa harga baja naik, dan ini bisa menjadi beban bertambah. “Konstruksi bisa dibilang menarik, tapi saat ini kondisinya yang tidak diharapkan,” katanya.

Sejumlah perusahaan mulai menggeber aksi untuk bisa listing di lantai bursa pada kuartal kedua tahun ini. Termasuk diantaranya anak usaha BUMN yang berniat menawarkan perdana saham ke publik alias initial public offering (IPO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini