IPO Anak Usaha & Ekspansi Akan Topang Kinerja INDF



JAKARTA. Rencana PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk menjual saham PT Indofood Consumer Branded Product (CBP) mendapat sambutan positif. Pasalnya, INDF akan memakai dana hasil penawaran saham perdana (IPO) anak usaha ini untuk melunasi sebagian utangnya.

Per 31 Maret 2010, total utang INDF mencapai Rp 17 triliun. "Sebagian besar pinjaman perbankan," ujar Direktur INDF Thomas Tjhie.

Sayang, INDF belum menyebut target nilai IPO yang akan berlangsung akhir 2010 ini. Jadi, analis belum bisa menghitung seberapa besar dampaknya ke kinerja INDF.


Analis JP Morgan Stevanus Juanda dalam risetnya (24/6) bilang, pembayaran utang itu akan meringankan kinerja keuangan INDF. Jadi, INDF bisa lebih leluasa berekspansi.

Analis Waterfront Securities Isfhan Helmy Arsad meyakini, INDF masih akan mempertahankan kepemilikan mayoritasnya di CBP. Sebab, perusahaan hasil gabungan PT Indosentra Pelangi, PT Gizindo Primanusantara, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT

Ciptakemas Abadi ini punya kontribusi besar ke pendapatan INDF. Pada kuartal I-2010, kontribusinya mencapai 46% dari pendapatan INDF sebesar Rp 9,31 triliun.

Kinerja INDF juga akan diuntungkan dengan penurunan harga gandum. Stevanus menduga, harga gandum tahun ini akan turun jadi US$ 4,9 per gantang, dari US$ 5,3 per gantang pada tahun lalu.

Pembangunan pabrik baru juga akan mendukung kinerja INDF. INDF akan mendirikan dua pabrik gula di Pati, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan. Masing-masing berkapasitas 3.000 ton batang tebu per hari atau tons cane per day (tcd) dan 10.000 tcd.

Stevanus melihat, tahun ini INDF berpotensi meraup pendapatan Rp 38,38 triliun dengna laba bersih Rp 2,38 triliun. Tahun lalu pendapatan INDF sebesar Rp 37,14 triliun dan laba bersihnya Rp 2,08 triliun.

Melihat prospek INDF, kedua analis merekomendasikan beli saham INDF. Stevanus memasang target harga Rp 5.000 per saham, sedangkan Isfhan menargetkan harga Rp 4.500 per saham.

Namun, Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang tidak sepaham. Ia bilang, IPO CBP akan mengurangi kontribusinya ke pendapatan INDF. Ia menduga, tahun ini pendapatan INDF hanya naik tipis jadi Rp 37,3 triliun, dengan laba bersih Rp 2,53 triliun.

Dengan target harga hanya Rp 4.100 per saham, ia merekomendasikan jual. "Lagipula, harga saham INDF sudah cukup mahal," ujarnya. Kemarin (30/6), harga saham Indofood meningkat 2,47% menjadi Rp 4.150 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can