KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menyiapkan PT Pertamina International Shipping (PIS), yang merupakan subholding Pertamina (Persero) di bidang marine dan logistics terintegrasi, untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini. Aksi korporasi ini diharapkan semakin memperkuat posisi PIS di industri energi dan marine logistics di Tanah Air. Raja Oloan Saut Gurning, Pakar Kemaritiman Institut Teknologi 10 November Surabaya, menilai positif dukungan Kementerian BUMN agar segera IPO. Apalagi bisnis maritim secara prinsip adalah klaster bisnis yang mensyaratkan kondisi usaha dengan lingkungan yang terbuka dan global, termasuk dalam bisnis pelayaran khususnya usaha pelayaran minyak dan gas (migas). Dalam bisnis ini, baik operator kapal, penyewa, unit manajemen kapal, awak kapal, galangan kapal dan manajemen kepemilikan kapal atau operasi pelayaran dapat dilakukan dengan berbagai pola yang melibatkan banyak pihak yang memiliki kompetensinya masing-masing. Menurut Saut, usaha kolaborasi tersebut dalam banyak kasus empiris membawa tingkat efisiensi usaha dari jasa pelayaran itu termasuk jasa pelayaran migas. Dengan demikian, rencana aksi korporasi PIS yang akan melakukan IPO pada tahun ini merupakan upaya untuk menjadikan biaya angkutan minyak mentah dan gas nasional menjadi efisien. “Ini adalah pola praktis dan dilakukan banyak entitas global,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5). Sebelumnya, saat meresmikan PIS sebagai suholding shipping pada awal Mei lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PIS diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dengan juga bertransformasi menjadi perusahaan yang mengintegrasikan kegiatan shipping dan marine logistics.Dengan demikian, diharapkan bisa bersaing di kancah global sesuai dengan visinya. Adapun Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury mengatakan bahwa dengan melakukan transformasi bisnis, valuasi PIS di pasar saham bisa meningkat dan mengerek nilai jual. Bahkan, Pahala berharap dengan adanya transformasi dan diikuti IPO, nilai perusahaan bisa meningkat hingga 10 kali lipat. Saut menjelaskan, karena kepemilikan utama dari PIS adalah Pertamina atau secara tidak langsung adalah negara, logis jika opsi melalui IPO tersebut untuk sebesar-besarnya memberikan manfaat langsung bagi negara dan masyarakat Indonesia.
IPO bisa perkuat PIS di industri energi dan marine logistics
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menyiapkan PT Pertamina International Shipping (PIS), yang merupakan subholding Pertamina (Persero) di bidang marine dan logistics terintegrasi, untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun ini. Aksi korporasi ini diharapkan semakin memperkuat posisi PIS di industri energi dan marine logistics di Tanah Air. Raja Oloan Saut Gurning, Pakar Kemaritiman Institut Teknologi 10 November Surabaya, menilai positif dukungan Kementerian BUMN agar segera IPO. Apalagi bisnis maritim secara prinsip adalah klaster bisnis yang mensyaratkan kondisi usaha dengan lingkungan yang terbuka dan global, termasuk dalam bisnis pelayaran khususnya usaha pelayaran minyak dan gas (migas). Dalam bisnis ini, baik operator kapal, penyewa, unit manajemen kapal, awak kapal, galangan kapal dan manajemen kepemilikan kapal atau operasi pelayaran dapat dilakukan dengan berbagai pola yang melibatkan banyak pihak yang memiliki kompetensinya masing-masing. Menurut Saut, usaha kolaborasi tersebut dalam banyak kasus empiris membawa tingkat efisiensi usaha dari jasa pelayaran itu termasuk jasa pelayaran migas. Dengan demikian, rencana aksi korporasi PIS yang akan melakukan IPO pada tahun ini merupakan upaya untuk menjadikan biaya angkutan minyak mentah dan gas nasional menjadi efisien. “Ini adalah pola praktis dan dilakukan banyak entitas global,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5). Sebelumnya, saat meresmikan PIS sebagai suholding shipping pada awal Mei lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PIS diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dengan juga bertransformasi menjadi perusahaan yang mengintegrasikan kegiatan shipping dan marine logistics.Dengan demikian, diharapkan bisa bersaing di kancah global sesuai dengan visinya. Adapun Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury mengatakan bahwa dengan melakukan transformasi bisnis, valuasi PIS di pasar saham bisa meningkat dan mengerek nilai jual. Bahkan, Pahala berharap dengan adanya transformasi dan diikuti IPO, nilai perusahaan bisa meningkat hingga 10 kali lipat. Saut menjelaskan, karena kepemilikan utama dari PIS adalah Pertamina atau secara tidak langsung adalah negara, logis jika opsi melalui IPO tersebut untuk sebesar-besarnya memberikan manfaat langsung bagi negara dan masyarakat Indonesia.