JAKARTA. Rencana PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melepas sebagian saham pada anak usahanya PT Bumi Resources Mineral (BRM) bakal terus berlanjut. Sebab, perusahaan Grup Bakrie ini sudah memiliki aset yang berproduksi.Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito bilang, hingga September lalu, BRM sudah memiliki pendapatan operasional perusahaan dari anak usahanya. "Ada anak usaha dibidang jasa yang sudah beroperasi, sehingga mendatangkan revenue," katanya saat ditemui di kantornya (15/9).Sayang, Eddy enggan mengatakan identitas anak usahanya ini. Eddy juga bungkam soal berapa banyak pendapatan yang berhasil diraih BRM ini. "Saat ini kami masih melakukan evaluasi dokumen dan belum bisa bicara banyak. Lebih baik tanya manajemen BRM saja," kilahnya.Eddy mengungkapkan, jika manajemen BRM ini sudah memasukkan dokumen pelepasan sebagian saham alias initial public offering (IPO) sekitar dua bulan lalu. Waktu itu, BEI belum memberikan restu lantaran BRM belum memiliki aset yang sudah berproduksi. Maklum, aturan pasar modal Indonesia tidak memperkenankan perusahaan untuk IPO sebelum ada aset yang berproduksi.Dengan adanya aset yang sudah berproduksi ini, artinya BRM bisa saja melantai pada tahun ini. Namun, Eddy juga belum bisa memastikan apakah IPO BRM ini akan berlangsung pada tahun ini lantaran bukan menjadi kewenangannya. "Saya belum tahu, apakah tahun ini atau kapan," tegasnya.Asal tahu saja, BRM akan melepas saham sebanyak 16% hingga 20%. Dari IPO ini, manajemen BUMI menargetkan mampu mendapatkan dana sebesar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta. Untuk merealisasikan rencananya, BUMI sudah mengkonsolidasi beberapa anak usahanya yang bergerak dalam bisnis nonbatubara di bawah payung BRM.Anak usaha yang dikonsolidasikan itu adalah Lemington Investments Pte. Ltd . yang merupakan pemilik Bumi Mauritania S.A. dan Komblo Bumi Inc., Calipso Investment Pte. Ltd. yang merupakan pengendali Herald Resources Ltd., serta PT Citra Palu Minerals dan PT Multi Capital yang memiliki sebagian saham PT Newmont Nusa Tenggara.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IPO Bumi Resources Mineral bisa terlaksana tahun ini
JAKARTA. Rencana PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melepas sebagian saham pada anak usahanya PT Bumi Resources Mineral (BRM) bakal terus berlanjut. Sebab, perusahaan Grup Bakrie ini sudah memiliki aset yang berproduksi.Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito bilang, hingga September lalu, BRM sudah memiliki pendapatan operasional perusahaan dari anak usahanya. "Ada anak usaha dibidang jasa yang sudah beroperasi, sehingga mendatangkan revenue," katanya saat ditemui di kantornya (15/9).Sayang, Eddy enggan mengatakan identitas anak usahanya ini. Eddy juga bungkam soal berapa banyak pendapatan yang berhasil diraih BRM ini. "Saat ini kami masih melakukan evaluasi dokumen dan belum bisa bicara banyak. Lebih baik tanya manajemen BRM saja," kilahnya.Eddy mengungkapkan, jika manajemen BRM ini sudah memasukkan dokumen pelepasan sebagian saham alias initial public offering (IPO) sekitar dua bulan lalu. Waktu itu, BEI belum memberikan restu lantaran BRM belum memiliki aset yang sudah berproduksi. Maklum, aturan pasar modal Indonesia tidak memperkenankan perusahaan untuk IPO sebelum ada aset yang berproduksi.Dengan adanya aset yang sudah berproduksi ini, artinya BRM bisa saja melantai pada tahun ini. Namun, Eddy juga belum bisa memastikan apakah IPO BRM ini akan berlangsung pada tahun ini lantaran bukan menjadi kewenangannya. "Saya belum tahu, apakah tahun ini atau kapan," tegasnya.Asal tahu saja, BRM akan melepas saham sebanyak 16% hingga 20%. Dari IPO ini, manajemen BUMI menargetkan mampu mendapatkan dana sebesar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta. Untuk merealisasikan rencananya, BUMI sudah mengkonsolidasi beberapa anak usahanya yang bergerak dalam bisnis nonbatubara di bawah payung BRM.Anak usaha yang dikonsolidasikan itu adalah Lemington Investments Pte. Ltd . yang merupakan pemilik Bumi Mauritania S.A. dan Komblo Bumi Inc., Calipso Investment Pte. Ltd. yang merupakan pengendali Herald Resources Ltd., serta PT Citra Palu Minerals dan PT Multi Capital yang memiliki sebagian saham PT Newmont Nusa Tenggara.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News