KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah berupaya meningkatkan permodalan untuk pengembangan usaha. Sejumlah subholding BUMN atau anak usaha perusahaan plat merah sedang mengkaji opsi pendanaan, termasuk melalui bursa saham. Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury mengamini, penawaran saham alias Initial Public Offering (IPO) menjadi salah satu opsi yang tengah dikaji. Selain IPO, Sovereign Wealth Fund (SWF) melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) juga menjadi pilihan yang sedang dipertimbangkan. "Upaya peningkatan permodalan anak usaha dan subholding BUMN sejalan dengan pengembangan usaha. Bisa dilakukan melalui IPO ataupun melalui INA/LPI," kata Pahala kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).
IPO dan SWF-INA menjadi opsi BUMN untuk meraih pendanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah berupaya meningkatkan permodalan untuk pengembangan usaha. Sejumlah subholding BUMN atau anak usaha perusahaan plat merah sedang mengkaji opsi pendanaan, termasuk melalui bursa saham. Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury mengamini, penawaran saham alias Initial Public Offering (IPO) menjadi salah satu opsi yang tengah dikaji. Selain IPO, Sovereign Wealth Fund (SWF) melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) juga menjadi pilihan yang sedang dipertimbangkan. "Upaya peningkatan permodalan anak usaha dan subholding BUMN sejalan dengan pengembangan usaha. Bisa dilakukan melalui IPO ataupun melalui INA/LPI," kata Pahala kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).