IPO Gold East Paper Bisa Tertunda



Rencana Gold East Paper (Jiangsu) Co.Ltd. untuk menjual sahamnya kepada publik (initial public offering) di bursa setempat bisa jadi sedikit tersendat. Pasalnya, perusahaan art paper terbesar di China yang masih terafiliasi dengan Grup Sinar Mas (Asian Pulp & Paper/ APP China) ini harus mengantongi terlebih dulu ijin lingkungan dari Pemerintah China.

Asal tahu saja, ketentuan di China memang mensyaratkan perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham ke publik harus memenuhi terlebih dulu standar lingkungan. Di Indonesia, standar ini serupa dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Mengingat, salah satu syarat untuk melepas saham adalah harus membenahi keadaan eksternal perusahaan, salah satunya lingkungan.

Awal pekan ini, Gold East Paper sudah mengajukan permohonan izin kepada Badan Pengawas Lingkungan di China (the State Environmental Protection Administration/ SEPA) sebagai syarat melepas saham ke bursa domestik A (A-share market). Saat ini, pengawas lingkungan bakal memeriksa tujuh anak perusahaan Gold East Paper yang tersebar di beberapa tempat di China.


Meski demikian, Gold East Paper tampaknya yakin bakal mengantongi ijin dari pemerintah China secepatnya. Mengutip keterangan resmi dari situs APP China,  sejak berdiri tahun 1997, Gold East telah menanamkan investasi sebesar RMB 900 juta (yuan) untuk pengolahan limbah dengan teknik yang ramah lingkungan.

Meski begitu, tahun lalu, sempat ada kabar, sering terjadi pencekalan pada setiap proyek APP China. Para analis dan aktivis lingkungan di China menilai proyek anak usaha APP China cukup banyak membahayakan ekosistem dan lingkungan, khususnya yang menyangkut ketersediaan air dan tanah.

Tak hanya itu, APP China juga sering dihadang isu lingkungan yang tak kalah serius. Beberapa anak perusahaan yang memproduksi kertas sempat dituduh melakukan penebangan liar di hutan Provinsi Hainan, China.

Saat dikonfirmasi, Direktur APP Indonesia, Yan Partawijaya mengaku tak tahu menahu soal rencana Gold East Paper. “Konfirmasi saja langsung ke China,“ ujarnya pada Kontan, tadi sore. Meski begitu, Direktur Eksekutif Grup Sinar Mas, Gandi Sulistyanto tak menampik kabar ini. Tetapi, ia menegaskan bahwa saat ini belum ada yang bisa diberitakan terkait dengan rencana Gold East Paper ini. Ia juga enggan memerinci berapa besar target rencana IPO ini.

Dengan total investasi sebesar US$ 2,17 miliar, Gold East Paper yang mempunyai kapasitas produksi di atas dua juta ton kertas pada tahun 2006, tahun lalu berhasil membukukan penjualan sebesar RMB 10 miliar atau setara dengan U$ 1,46 miliar. Gold East menargetkan mampu memproduksi 3,5 juta ton kertas pada tahun 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie