KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan produsen pupuk, PT Delta Giri Wacana Tbk menargetkan pertumbuhan kinerja hingga 20% di tahun 2025. Calon emiten dengan ticker DGWG ini juga mencatatkan perbaikan kinerja di tahun 2024. Melansir prospektus, DGWG berhasil membalikan rugi tahun berjalan Rp 43,78 miliar per Juni 2023 menjadi laba tahun berjalan Rp 32,73 miliar per Juni 2024. Perseroan juga membukukan pendapatan sebesar Rp 1,48 triliun per semester I 2024, turun 6,91% secara tahunan alias
year on year dari Rp 1,59 triliun. Pendapatan DGWG per 30 Juni 2024 tersebut ditopang oleh penjualan pestisida sebesar Rp 519,06 miliar, penjualan pupuk sebesar Rp 925,54 miliar, alat pertanian Rp 34 miliar, dan benih Rp 6,27 miliar.
Direktur Keuangan DGWG, Danny Jo Putra mengungkapkan, raihan per Juni 2024 didapatkan di tengah tantangan penurunan bisnis agro input, salah satunya dampak El Nino yang berlangsung sejak tahun 2023. Baca Juga:
DGWG, Pemain Pupuk dan Pestisida Mau IPO, Simak Bisnis dan Valuasi Harga Perdananya “Raihanin dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti loyalitas konsumen, konsistensi menjaga kualitas produk serta pelayanan yang ekselen kepada konsumen,” ujarnya dalam Paparan Publik IPO DGWG, Selasa (3/12). DGWG pun menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 18% atau senilai sekitar Rp 3,4 triliun di akhir tahun 2024. Sebagai catatan, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,03 triliun dan laba tahun berjalan Rp 19,88 miliar per 31 Desember 2023. “Target laba di akhir tahun 2024 masih diproyeksikan. Tetapi, kami yakin bisa mencapai Rp 180 miliar, tumbuh signifikan,” paparnya. Baca Juga:
Delta Giri Wacana (DGWG) Bakal IPO, Lepas 1,67 Miliar Saham Untuk tahun 2025, DGWG pun menargetkan pendapatan bisa tumbuh hingga 15% - 20% dari tahun buku 2024. Dengan adanya tambahan dana segar dari IPO, DGWG optimistis penjualan mungkin bisa menyentuh Rp 4 triliun di akhir tahun depan. “Dengan adanya
fundraise, kami bisa mengoptimalkan sumber daya yang kami dapatkan. Kami juga menargetkan pertumbuhan laba di angka Rp 290 miliar - Rp 300 miliar untuk tahun depan,” ungkapnya. Presiden Direktur DGWG David Yaory mengatakan, DGW Group merupakan perusahaan agro input yang berfokus pada ketahanan pangan (
food security company). Hingga saat ini, perseroan telah berkembang pesat dengan memiliki empat pilar utama bisnis mencakup
pesticides, fertilizers, farming tools and equipment serta internal distribution. Perusahaan berfokus untuk mendorong stabilitas pangan di Indonesia adalah dengan menghadirkan ekosistem bisnis yang terintegrasi di rantai pasokan atau hulu. “Rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia ini merupakan langkah strategis DGW untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri selaku produsen produk agro input,” tandasnya. Asal tahu saja, DGWG bakal melakukan proses penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Januari nanti. Rencananya, perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 1,67 miliar saham baru atau 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Saham akan ditawarkan pada rentang harga Rp 420 - Rp 620 per saham dengan potensi target perolehan dana IPO hingga Rp 1,03 triliun.
Periode Bookbuilding dimulai pada tanggal 2 sampai dengan 16 Desember 2024. Masa penawaran umum dimulai pada 2 Januari sampai dengan 8 Januari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih