Start up, tengah menjadi idola banyak institusi. Mereka berlomba merangkul dan memberikan kemudahaan bagi usaha-usaha rintisan. Tak terkecuali Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berniat memberikan kemudahan bagi start up untuk melantai di bursa saham. Aturannya memang belum final. Namun, lewat berbagai kelonggaran, BEI ingin menjaring start up masuk bursa. Misalnya, rencananya, BEI mau mengizinkan start up yang masih rugi untuk masuk bursa. Hanya, mereka kudu memenuhi beberapa syarat. Di antaranya berbentuk perseroan terbatas (PT) dan memiliki nilai aset berwujud bersih. Syarat lain, mereka harus menjabarkan rencana bisnis lima tahun dan di dalamnya menunjukkan bahwa dalam dua tahun mereka akan untung. Sampai di sini, upaya BEI layak diapresiasi. Adalah menjadi tugas BEI untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di bursa. Nah, pontensi industri start up sangat besar. Situs www.startupranking.com mencatat, ada 1.717 start up di Indonesia. Negeri kita menjadi ladang perusahaan rintisan tersubur keempat di dunia dan hanya kalah dari Amerika, India, dan Inggris.
IPO rintisan
Start up, tengah menjadi idola banyak institusi. Mereka berlomba merangkul dan memberikan kemudahaan bagi usaha-usaha rintisan. Tak terkecuali Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berniat memberikan kemudahan bagi start up untuk melantai di bursa saham. Aturannya memang belum final. Namun, lewat berbagai kelonggaran, BEI ingin menjaring start up masuk bursa. Misalnya, rencananya, BEI mau mengizinkan start up yang masih rugi untuk masuk bursa. Hanya, mereka kudu memenuhi beberapa syarat. Di antaranya berbentuk perseroan terbatas (PT) dan memiliki nilai aset berwujud bersih. Syarat lain, mereka harus menjabarkan rencana bisnis lima tahun dan di dalamnya menunjukkan bahwa dalam dua tahun mereka akan untung. Sampai di sini, upaya BEI layak diapresiasi. Adalah menjadi tugas BEI untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di bursa. Nah, pontensi industri start up sangat besar. Situs www.startupranking.com mencatat, ada 1.717 start up di Indonesia. Negeri kita menjadi ladang perusahaan rintisan tersubur keempat di dunia dan hanya kalah dari Amerika, India, dan Inggris.