IPO rumah sakit, apa yang perlu dicermati investor?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu dekat, dua perusahaan pengelola rumah sakit akan menggelar hajatan penawaran umum perdana saham ke publik atau initial public offering (IPO). Kedua calon emiten itu adalah PT Royal Prima Tbk dan PT Medikaloka Hermina Tbk. Bagaimana potensinya?

William Siregar, analis Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan, perlu mencermati tujuan penggunaan dana hasil IPO. Dia melihat dari segi bisnis, IPO Hermina cenderung positif dibandingkan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Hanya saja, dia mencermati tujuan penggunaan dana sebesar 25% untuk pembayaran utang. “Debt to equity ratio (DER) cukup tinggi, ini perlu dicermati,” papar William kepada KONTAN, Rabu (18/4).


Harga IPO Hermina yang ditawarkan berkisar Rp 3.700-Rp 5.000, juga perlu diperhatikan oleh investor. Terutama dengan mempertimbangkan DER emiten tersebut. "Apakah harga tersebut mahal atau tidak. Bisa jadi over price,” katanya.

William melihat bisnis rumah sakit cukup bagus saat ini. Terutama yang menyasar pasar menengah bawah, karena secara jumlah cukup besar. Meski demikian, dia menyarankan untuk melihat terlebih dahulu kinerja Hermina selama satu tahun ke depan. Sehingga bisa terbaca kinerja keuangannya. “Investor bisa melihat progresnya seperti apa,” imbuhnya.

Dengan rencana IPO rumah sakit pada tahun ini, dia melihat adanya ekspektasi daya beli dan perekonomian yang membaik pada tahun ini. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa rencana IPO saat ini menjadi pilihan yang tepat. Market saat ini juga sedang bagus. “Tapi tidak menjanjikan kinerja perusahaan akan baik,” ujar William.

Selain itu, yang perlu dipertimbangkan oleh investor yakni posisi kekuatan pendapatan, daya beli masyarakat, dan agenda-agenda besar tahun ini, sehingga dinilai bisa menjadi momentum perbaikan ekonomi masyarakat. "Lihat juga bagaimana good corporate governance (GCG) dan valuasi perusahaan lewat PBV dan PE. Selain lihat sentimen, lihat juga market size, apakah mereka leader,” sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini