IPO, saham Lorena dibanderol Rp 900



JAKARTA. Untuk penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), PT Eka Sari Lorena Transport telah menyelesaikan proses penawaran umum. Saham Lorena pun telah menemukan harga perdananya, yang berada di kisaran tengah dari penawaran awal Rp 825 sampai Rp 1.025.

“Harga saham Lorena Rp 900,” ucap Andy Porman Tambunan, Sekretaris Perusahaan Eka Sari Lorena, kepada KONTAN, Senin, (31/3).

Lorena akan melepas 150 juta lembar sahamnya ke publik. Dengan harga Rp 900, ini berarti dana segar yang didapat yaitu Rp 135 miliar. Sekitar 81% atau Rp 109,35 miliar akan digunakan untuk pengembangan bus AKAP, APTB, BKTB, serta rekondisi bus lama. Kemudian, 16% atau senilai Rp 21,6 miliar akan dipakai untuk fasilitas atau infrastruktur depo dan workshop bus TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur. Terakhir, 3% atau antara Rp 4,05 miliar sisanya akan ditempatkan sebagai modal kerja.


Selain saham, Lorena juga melepas 30 juta lembar waran seri I. Waran tersebut memiliki harga lebih tinggi dibanding sahamnya, yakni Rp 950. Waran tersebut diberikan secara cuma-cuma sebagai dividen per saham dengan rasio 5:1. Adapun, pelaksanaannya berlangsung mulai 14 Oktober 2014 hingga 13 April 2019. Nah, setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham perseroan. Dana yang diperoleh dari waran seri I yang akan dipakai untuk modal kerja Lorena di masa mendatang.

Perusahaan yang akan menggunakan ticker LRNA ini mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat, (28/3). Adapun, proses bookbuilding atau penawaran awal telah dilakukan pada 20-21 Maret dan 24-26 Maret.

Namun jadwal listing Lorena sepertinya akan sedikit mundur dari rencana. Tadinya, Lorena akan terdaftar sebagai perusahaan terbuka pada 11 April. Andy bilang, adanya libur bursa di 9 April membuat realisisasinya pindah ke 15 April. Sedangkan, Presiden Direktur Valbury Asia Securities Johanes Soetikno sebagai penjamin emisi menyebut bahwa perubahan tanggal ini supaya tidak terlalu dekat dengan Pemilihan Umum (Pemilu).

Hingga saat ini, Johanes bilang bahwa saham Lorena terserap cukup baik oleh publik. Saham tersebut pun mengalami oversubscribe. “Sekitar 3 kali sampai 4 kali,” ucapnya kepada KONTAN.

Penyerapannya sebagian besar dilakukan oleh investor asing asal dari Inggris, Hongkong, Singapura, Afrika Selatan, dan kawasan Timur Tengah. Johanes bilang, banyak juga perusahaan transportasi asing yang menyerap saham ini. Dengan harga Rp 900, ia mengatakan bahwa PER Lorena sekitar 9x. Ini jauh di bawah rata-rata industri regional yang mencapai 21x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan