KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Venteny Fortuna International Tbk bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia. Venteny bakal menggunakan kode saham VTNY. Calon emiten ini tengah menggelar penawaran umum saham perdana atau
initial public offering (IPO) sebanyak 939,78 juta saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. VTNY memasang harga IPO di rentang Rp 350 per saham–Rp 450 per saham. Dus, VTNY berpotensi mengantongi dana segar maksimal Rp 422 miliar. "Mengenai IPO itu adalah proses yang cukup panjang dan tidak ada kesengajaan mau
listing di akhir tahun. Sehingga jadwal kami memang ditetapkan di akhir tahun jadi bukan karena
windows dressing," kata Grup Chief Financial Officer Venteny, Windy Johan dalam paparan publik VTNY, Kamis (24/11).
Baca Juga: Hasil IPO Venteny Fortuna International (VTNY) untuk Pengembangan Bisnis Windy mengatakan, pendapatan Venteny lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Dia berharap investor bisa melihat ada perusahaan dengan fundamental baik dan perkembangannya bagus di masa depan. Venteny mencetak laba tahun berjalan sekitar Rp 3,77 miliar pada periode enam bulan yang berakhir hingga 30 Juni 2022. Laba Venteny melesat 854% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 396,16 juta. Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan neto perusahaan. Peningkatan terutama dari pendapatan anak usaha PT Venteny Matahari Indonesia (VMI) yang memberikan kontribusi sebesar 93% terhadap total pendapatan neto konsolidasi pada 30 Juni 2022. "Target untuk pendapatan naik sekitar 30%-40% dibandingkan 2021, sedangkan laba ditargetkan naik sekitar 400% dibandingkan 2021," imbuh Windy.
Baca Juga: Bidik Dana Segar Rp 422 Miliar, Venteny Fortuna Siap Gelar IPO Venteny adalah
superapps yang menawarkan
one stop solution untuk memenuhi kebutuhan perusahaan termasuk UMKM. Selain itu, Venteny juga menyediakan kebutuhan karyawan yang menjadi fokus Venteny dengan membentuk ekosistem yang bersimbiosis mutualisme antara keduanya. Founder & Group Chief Executive Officer Venteny, Jun Waide mengatakan, kunci kesuksesan sebuah bisnis adalah terjalinnya relasi yang erat antara pemiik usaha dan karyawan. Selain itu, kebutuhan material dan non-material berkembang semakin dinamis seiring perubahan generasi. Untuk itu Venteny menciptakan sebuah ekosistem layanan yang inklusif dan komprehensif. "Hal ini menjadi kekuatan fundamental yang membawa kami menjadi perusahaan yang membukukan keuntungan di dua tahun terakhir,"ujarnya Kamis (24/11).
Baca Juga: Bakal IPO, Venteny Fortuna International (VTNY) Berpotensi Raup Rp 422,90 Miliar Model bisins yang dijalankan Venteny adalah dengan bermitra pada banyak pihak untuk menyediakan layanan
growth funding (pendanaan produktif) untuk segmen
business to business (B2B), dan pemberdayaan sumber daya manusia melalui platform
employee super-app untuk segmen
business to business to employees (B2B2E). Selain itu, Venteny mengoptimalkan jaringan yang dimiliki oleh founder untuk bermitra dengan sejumlah institusi keuangan asal Jepang yang menawarkan biaya pembiayaan yang relatif lebih rendah.
Menurut Jun melalui para mitra pembiayaan di Indonesia, Venteny dapat menyalurkan pendanaan kepada UMKM dengan bunga yang kompetitif, didukung oleh proses penilaian kredit terpadu untuk meminimalisir risiko kredit macet, dan proses pengajuan yang cepat. Sementara untuk layanan employee super-app, Venteny menawarkan empat jenis solusi dalam satu aplikasi, yaitu V-Financial fintech, V-Insurance insurtech, V-Academy edutech, dan V-Merchant lifestyle. Melalui layanan ini, Jun berharap dapat membantu perusahaan menerapkan efisiensi biaya dalam menyediakan benefit kesejahteraan, proteksi, pengembangan diri, dan hiburan bagi para karyawan. "Kami percaya, karyawan yang bahagia dan produktif akan mendukung profitabilitas perusahaan," pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati