IPO, Wika Gedung sisakan porsi untuk asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses penawaran initial public offering (IPO) PT Wika Gedung telah dimulai. Tidak hanya ditawarkan ke investor domestik, tapi saham anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu juga bakal ditawarkan kepada investor luar negeri.

"Sebagian kecil ada yang akan kami tawarkan untuk asing," ujar Ratna Karim, Direktur Buana Capital, Kamis (26/10). Namun, ia belum bersedia memberikan detail porsi yang disisakan untuk pihak asing.

Roadshow IPO Wika Gedung akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Setidaknya ada tiga titik yang menjadi tujuan, yakni Singapura, Kuala Lumpur dan Hong Kong.


Wika Gedung memperkirakan dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 30 November 2017.

Sebelum pencatatan, perusahaan memperkirakan akan melewati sejumlah proses seperti distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 29 November, penjatahan pada 28 November, masa penawaran umum 22-24 November dan tanggal efektif 20 November.

Melalui IPO, Wika Gedung akan melepas sebanyak-banyaknya 4,46 miliar saham atau setara 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Tapi, base size yang akan diterbitkan terlebih dahulu adalah 2,87 miliar atau setara 30% dari modal ditempatkan disetor penuh terlebih dahulu. Sisa 10% atau 1,59 miliar saham disisakan jika permintaan saham Wika Gedung nanti kelebihan permintaan atau oversubscribed.

Jika menggunakan skenario 30% atau setara 2,87 saham, maka Wika Gedung bakal meraup Rp 832 miliar hingga Rp 1,3 triliun. Sementara, jika saham yang dilepas maksmial, mencapai 40% atau setara 4,46 miliar saham maka perusahaan bakal meraup dana segar antara Rp Rp 1,29 triliun hingga Rp 2,03 triliun.

Wika Gedung akan menggunakan 70% dari perolehan dana tersebut untuk investasi dan konsesi. Sisanya sebesar 30% akan digunakan untuk modal kerja.

Dalam aksi korporasi itu, empat perusahaan sekuritas yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, PT CIMB Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini