IPP PLTGU Senipah telah capai financial close



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kartanegara Energi Perkasa (KEP), telah mencapai financial close proyek ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Senipah. PLTGU ini berkapasitas 117 MW yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.

KEP sebagai Independent Power Producer (IPP), sebelumnya telah mengoperasikan PLTG Senipah berkapasitas 82 MW (simple cycle) sejak tahun 2015. Pada tahun 2017 perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Toba Sejahtera (Persero) ini berekspansi dengan kapasitas sebesar 35 MW (combined cycle dan SPRINT technology).

Direktur Utama KEP, Hamid Awaluddin, mengatakan, perusahaannya berhasil mencapai financial close dalam waktu sembilan bulan setelah Power Purchase Agreement (PPA) ditandatangani pada 22 Desember 2016.


Adapun proyek IPP PLTGU Senipah ini merupakan bagian dari Program Listrik Nasional 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah. ”Untuk commercial on date (COD) ditargetkan 24 bulan setelah financial close yaitu 22 September 2019," terangnya saat konfrensi pers, di The Energy Building, Senin (9/10).

Direktur Keuangan KEP, Juli Oktarina menambahkan financial close ini merupakan langkah awal dimulainya proses konstruksi ekspansi PLTGU Senipah dari 82 MW menjadi 117 MW.

"Proyek lPP PLTGU Senipah saat ini dibiayai oleh Bank BNI sebagai mandated lead arranger and book runner, yang direncanakan akan bersindikasi dengan Bank BRI," ungkapnya.

Sementara untuk nilai investasi dari ekspansi 35 MW ini senilai US$ 66 juta. Jadi, total investasi yang digelontorkan sebanyak US$ 211 juta.

Juli menyatakan, PLTG Senipah saat ini menyalurkan Iistrik kepada PLN di wilayah Kalimantan Timur dan Utara melalui sistem jaringan transmisi Mahakam yang didistribusikan ke wilayah Kalimantan Timur termasuk Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong.

Asal tahu saja, kebutuhan gas PLTGU Sanipah yang berkapasitas 82 MW sekitar 20.000 MMBTU per hari. Saat ini suplai bahan bakar gas berasal dari Blok Mahakam yang dikelola oleh Total E&P Indonesie & INPEX Corp.

PT RCR Asia dan PT Truba Jaya Engineering telah ditunjuk menjadi kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) untuk proyek ekspansi ini.

"Kalau untuk tambahan ekspansinya yang 35 MW karena hanya pakai uap tidak menambahkan jumlah gasnya. Untuk harganya listrik yang kita jual ke PLN sebesar US$ 8 per KwH," tandasnya.

Diadakannya ekspansi PLTGU Senipah ini, kata Juli, adalah untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan kebutuhan Iistrik sekitar 10% per tahun di wilayah tersebut. Adapun PPA PLTGU Senipah akan berlaku selama 25 tahun sejak COD Simple Cycle 82 MW (sampai dengan Maret 2040).

"Apakah kita akan melakukan ekspansi lagi. Nanti akan dilihat dari kebutuhan pertumbuhan listrik di Kaltim," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini