IPW desak Kapolri buka kasus korupsi TNKB



span >JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada Senin ini (9/12), Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman untuk mulai menangani dugaan korupsi dalam kasus Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, Sutarman harus merealisasikan janjinya saat melakukan fit and proper test di Komisi III DPR beberapa bulan yang lalu.

"Polisi harus mampu menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Sudah waktunya Polri memprioritaskan pemberantasan korupsi di internalnya lebih dulu, sebelum memberantas korupsi di institusi lain," desak Neta dalam siaran tertulisnya, Senin (9/12).

Neta juga mengimbau kepada Sutarman agar langkah untuk membersihkan citra Polri sebagai lembaga terkorup harus menjadi prioritas utama bagi mantan Kepala Bidang Reserse Kriminal (Kabareskrim) itu.


span >"Sutarman harus berani memenjarakan jenderal-jenderalnya yang korup," imbuhnya. Di tahun politik mendekati pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2014, Neta tak lupa mengingatkan agar Polri tetap memegang netralitas dan independensinya. Sebab, bagi Neta, momen tersebut adalah masa dimana uang akan mengalir kesegala arah. "Polri harus mengerahkan aparatnya untuk fokus pada pemberantasan korupsi di daerah, terutama menjelang pemilu, pilkada, dan pilpres 2014 dimana pada momentum ini sering dibanjiri politik uang," tandasnya.

span > 

span >https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif

span >JAKARTA. Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada hari ini (Senin, 9 Desember 2013), Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman untuk mulai menangani dugaan korupsi dalam kasus Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, Sutarman harus merealisasikan janjinya saat melakukan fit and proper test di Komisi III DPR beberapa bulan yang lalu.

span > 

span >"Polisi harus mampu menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Sudah waktunya Polri memprioritaskan pemberantasan korupsi di internalnya lebih dulu, sebelum memberantas korupsi di institusi lain," desak Neta dalam siaran tertulisnya, Senin (9/12).

span >Neta juga mengimbau kepada Sutarman agar langkah untuk membersihkan citra Polri sebagai lembaga terkorup harus menjadi prioritas utama bagi mantan Kepala Bidang Reserse Kriminal (Kabareskrim) itu. "Sutarman harus berani memenjarakan jenderal-jenderalnya yang korup," imbuhnya. Di tahun politik mendekati pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2014, Neta tak lupa mengingatkan agar Polri tetap memegang netralitas dan independensinya. Sebab, bagi Neta, momen tersebut adalah masa dimana uang akan mengalir kesegala arah. "Polri harus mengerahkan aparatnya untuk fokus pada pemberantasan korupsi di daerah, terutama menjelang pemilu, pilkada, dan pilpres 2014 dimana pada momentum ini sering dibanjiri politik uang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan