KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penyedia layanan video streaming asal China, iQiyi berencana mencatatkan sahamnya di pasar Amerika Serikat. Lewat initial public offering (IPO), anak usaha Baidu ini berencana mencari dana sampai US$ 1,5 miliar. Dengan layanan mirip Netflix, iQiyi sudah memiliki 50 juta subscriber. Layanannya diakses oleh 420 juta pengguna lewat ponsel setiap bulannya. Di Negeri Tirai Bambu ini, iQiyi kerap disebut sebagai Netflix-nya China lantaran Netflix tak bisa ditonton di sana. IQiyi dalam dokumen pengajuannya pada Securirities and Exchange Commission AS, Selasa (28/2) mengatakan, Baidu (yang sering disebut Google-nya China) tetap akan menjadi pemegang saham pengendali setelah perusahaan IPO.
iQiyi 'Netflix-nya China' berencana IPO US$ 1,5 miliar
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penyedia layanan video streaming asal China, iQiyi berencana mencatatkan sahamnya di pasar Amerika Serikat. Lewat initial public offering (IPO), anak usaha Baidu ini berencana mencari dana sampai US$ 1,5 miliar. Dengan layanan mirip Netflix, iQiyi sudah memiliki 50 juta subscriber. Layanannya diakses oleh 420 juta pengguna lewat ponsel setiap bulannya. Di Negeri Tirai Bambu ini, iQiyi kerap disebut sebagai Netflix-nya China lantaran Netflix tak bisa ditonton di sana. IQiyi dalam dokumen pengajuannya pada Securirities and Exchange Commission AS, Selasa (28/2) mengatakan, Baidu (yang sering disebut Google-nya China) tetap akan menjadi pemegang saham pengendali setelah perusahaan IPO.