Irak memanas, bursa Asia didera aksi jual



TOKYO. Bursa Asia mengeluarkan sinyal merah pada transaksi perdagangan hari ini (25/6). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.47 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 144,31. Selain itu, sepuluh sektor yang terhimpun dalam indeks MSCI Asia kompak menurun. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni Fortescue Metals Group Ltd turun 1,6% di Sydney, BHP Billiton Ltd turun 1,3% di Sydney, Inpex Corp naik 0,6% di Tokyo, dan Miura Co turun 3% di Tokyo. Bursa Asia memerah seiring meningkatnya kekerasan di Timur Tengah. Sekadar informasi, Wall Street Journal melaporkan, pesawat tempur Suriah menembakkan bom di kawasan Irak Barat yang menewaskan setidaknya 50 orang. Kondisi itu memangkas tingkat permintaan investor terhadap aset-aset berisiko. "Ketegangan di Timur Tengah juga akan mendongkrak harga minyak dunia. Hal itu akan berdampak pada perekonomian global. Itu sebabnya konflik Irak mendapatkan perhatian penuh masyarakat dunia," jelas Osamu Koizumi, executive officer Meiji Yasuda Asset Management Co. Dia menambahkan, investor menginginkan untuk menjual kepemilikan asetnya saat harga tinggi. "Namun, saya rasa koreksi yang terjadi tidak akan terlalu besar karena fundamentalnya cukup bagus," tambah Koizumi. Catatan saja, pagi ini, indeks Topix Jepang turun 0,3%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie