JAKARTA. Pemerintah Irak membuka kesempatan investasi dibidang energi kepada pemerintah dan pengusaha Indonesia. Penawaran itu disampaikan Deputi Perdana Menteri bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani saat bertemu Wakil Presiden Boediono, Senin (25/6).Juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat yang turut mendampingi Boediono menuturkan, Irak tengah berusaha menggenjot kapasitas produksi minyak. Dalam pertemuan itu, menurut Yopie, Irak menawarkan peluang besar kepada pemerintah dan pengusaha Indonesia. "Mereka tengah membangun komplek petroleum dan juga produksi pupuk yang berbasis gas," katanya.Irak memiliki cadangan minyak keempat terbesar di dunia. Organisasi Negara Pengekspor Minyak menyebutkan, Irak mempunyai sekitar 10% cadangan minyak dunia.Namun, kapasitas produksi minyak Irak mulai menurun sejak terlibat perang dengan tentara Sekutu. Sejak April 2011, kapasitas produksi minyak negeri Timur Tengah itu hanya sebesar 2,41 juta barel setiap hari. Angka masih jauh di bawah puncak produksi yang pernah terjadi yakni sebesar 3,5 juta barel per hari pada 1979 silam.Irak juga menawarkan sejumlah proyek infrastruktur meliputi pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandara dan sebagainya. "Mereka sangat banyak membutuhkan partisipasi perusahaan luar negeri," katanya.Sejauh ini perusahaan-perusahaan asal Cina, Korea, Eropa, maupun Amerika secara aktif ikut serta dalam berbagai tender proyek. "Setiap minggu, menurut Deputi PM Irak selalu ada proses tender untuk berbagai proyek terbuka, prosesnya kompetitif," ujarnya.Pemerintah menyambut baik penawaran Irak ini. Rencananya bakal ada tindaklanjut kerjasama antara perusahaan Indonesia di sejumlah proyek. "Besok, Selasa (26/6) ada serangkaian penandatangan MoU dengan Pertamina," katanya. Pertemuan Deputi Perdana Menteri bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani dengan Boediono berlangsung selama 30 menit. Boediono di dampingingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mahmuddin Yasin dan Wakil Menteri Luar Negeri Wardana.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Irak menawarkan sejumlah proyek investasi
JAKARTA. Pemerintah Irak membuka kesempatan investasi dibidang energi kepada pemerintah dan pengusaha Indonesia. Penawaran itu disampaikan Deputi Perdana Menteri bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani saat bertemu Wakil Presiden Boediono, Senin (25/6).Juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat yang turut mendampingi Boediono menuturkan, Irak tengah berusaha menggenjot kapasitas produksi minyak. Dalam pertemuan itu, menurut Yopie, Irak menawarkan peluang besar kepada pemerintah dan pengusaha Indonesia. "Mereka tengah membangun komplek petroleum dan juga produksi pupuk yang berbasis gas," katanya.Irak memiliki cadangan minyak keempat terbesar di dunia. Organisasi Negara Pengekspor Minyak menyebutkan, Irak mempunyai sekitar 10% cadangan minyak dunia.Namun, kapasitas produksi minyak Irak mulai menurun sejak terlibat perang dengan tentara Sekutu. Sejak April 2011, kapasitas produksi minyak negeri Timur Tengah itu hanya sebesar 2,41 juta barel setiap hari. Angka masih jauh di bawah puncak produksi yang pernah terjadi yakni sebesar 3,5 juta barel per hari pada 1979 silam.Irak juga menawarkan sejumlah proyek infrastruktur meliputi pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandara dan sebagainya. "Mereka sangat banyak membutuhkan partisipasi perusahaan luar negeri," katanya.Sejauh ini perusahaan-perusahaan asal Cina, Korea, Eropa, maupun Amerika secara aktif ikut serta dalam berbagai tender proyek. "Setiap minggu, menurut Deputi PM Irak selalu ada proses tender untuk berbagai proyek terbuka, prosesnya kompetitif," ujarnya.Pemerintah menyambut baik penawaran Irak ini. Rencananya bakal ada tindaklanjut kerjasama antara perusahaan Indonesia di sejumlah proyek. "Besok, Selasa (26/6) ada serangkaian penandatangan MoU dengan Pertamina," katanya. Pertemuan Deputi Perdana Menteri bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani dengan Boediono berlangsung selama 30 menit. Boediono di dampingingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mahmuddin Yasin dan Wakil Menteri Luar Negeri Wardana.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News