Iran Akui Negaranya Kirim Rudal ke Rusia, Imbalannya Kedelai & Gandum



KONTAN.CO.ID - Iran telah mengonfirmasi bahwa mereka mengirim rudal balistik ke pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina. Adapun imbalan yang diberikan Rusia adalah kacang kedelai dan gandum.

Melansir The Telegraph, meskipun ada bantahan resmi dari Iran, seorang anggota parlemen mengakui kesepakatan tersebut kurang dari 48 jam setelah pejabat AS memperingatkan tentang pengiriman rudal dan pendalaman hubungan militer Rusia-Iran.

“Kami menghindari sanksi melalui kemitraan kami dengan Rusia. Kami mengimpor kacang kedelai, jagung, dan barang-barang lainnya dari Rusia,” kata Ahmad Bakhshayesh Ardestani, seorang anggota parlemen Iran dan anggota Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri negara tersebut.


Iran berada di bawah sanksi Barat yang berat yang membatasi aksesnya ke mata uang internasional, sehingga memaksa negara tersebut untuk menukar barang dengan makanan dan bahan bakar.

Analis mengatakan bahwa invasi Kremlin ke Ukraina pada tahun 2022 mempercepat poros anti-Barat baru dengan Rusia dan Iran sebagai intinya, sebuah konsep yang tampaknya dikonfirmasi oleh Ardestani.

“Kami memberikan rudal kepada Hizbullah, Hamas, dan Hashd al-Shaabi, jadi mengapa tidak kepada Rusia?” katanya kepada media Iran. 

Dia menambahkan, “Eropa menjual senjata ke Ukraina. NATO telah memasuki Ukraina, jadi mengapa kita tidak mendukung sekutu kita dengan mengirimkan rudal dan pesawat nirawak ke Rusia?”

Baca Juga: Tayyip Erdogan Serukan Aliansi Islam untuk Melawan Israel

Pejabat intelijen AS juga telah mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirim 200 rudal balistik ke Rusia. Rudal-rudal ini kemudian diidentifikasi sebagai rudal Fath-360, yang ditembakkan dari truk yang dapat bermanuver dan sebanding dengan Himars buatan AS.

Iran telah memasok pesawat nirawak ke Rusia selama dua tahun. Akan tetapi Bill Burns, direktur CIA, mengatakan pada hari Sabtu di sebuah acara di London bahwa pasokan rudal Iran ke Rusia akan menandai “eskalasi dramatis” dalam hubungan militer Iran-Rusia.

“Ini adalah jalan dua arah,” katanya. “Rusia dapat melakukan sejumlah hal untuk membantu rudal balistik Iran, agar lebih berbahaya untuk digunakan terhadap teman dan mitra kita di Timur Tengah.”

Berbicara di acara yang sama dengan Burns, Richard Moore, kepala MI6, mengatakan Iran telah memilih untuk menjadi peserta aktif dalam perang Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Izinkan Impor Bir Korea Utara, Hubungan Semakin Hangat

“Jika sesuatu terjadi di medan perang, itu akan menjadi sangat jelas, sangat cepat,” katanya. “Itu meledak, membunuh warga sipil Ukraina, menghancurkan infrastruktur mereka.”

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie