KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan, Amerika Serikat (AS) "akan segera berlutut di depan bangsa Iran"
Menurut Mousavi, AS senang dengan "terorisme ekonomi" karena kebijakannya "bergantung pada "lutut di leher'" orang-orangnya sendiri dan orang-orang di seluruh dunia.
"Anda tahu, itu bukan leher orang Iran, tetapi lutut Anda terluka," kata Mousavi dalam akun Twitter, Jumat (12/6), seperti dikutip
The Jerusalem Post. Baca Juga: Presiden Iran: Kami telah mematahkan lutut Amerika yang ada di tenggorokan kami Ungkapan itu merujuk pada pembunuhan George Floyd, pria Afrika-Amerika, oleh polisi Minneapolis dengan menekan leher dengan lutut hampir selama sembilan menit ketika dia diborgol.
"Lutut di leher" telah menjadi pesan baru Iran untuk melambangkan agresi AS terhadap negara Timur Tengah ini, dan Presiden Iran Hassan Rouhani juga menggunakannya pekan ini.
Dalam rapat kabinet, Kamis (11/6), seperti dikutip kantor berita
Fars Rouhani mengatakan, AS telah menekan tenggorokan Iran dengan lututnya selama bertahun-tahun.
Baca Juga: PBB: Misil yang digunakan untuk menyerang Arab Saudi berasal dari Iran Editor: S.S. Kurniawan