Iran Ancam Ubah Doktrin Nuklir Jika Terjadi Hal Ini



KONTAN.CO.ID - Iran mengklaim mampu membangun senjata nuklir saat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bersumpah untuk memberikan respons yang "menghancurkan" terhadap tindakan Israel dan AS pada hari Sabtu (2/11/2024).

Mengutip Fox News, penasihat utama Khamenei, Kamal Kharrazi, mengeluarkan peringatan tentang kapasitas nuklir Iran pada hari Jumat. 

Dia mengatakan bahwa Iran mungkin siap untuk mengubah kebijakannya tentang penggunaan senjata nuklir jika negara tersebut menghadapi ancaman eksistensial.


"Jika ancaman eksistensial muncul, Iran akan mengubah doktrin nuklirnya, kami memiliki kemampuan untuk membangun senjata dan tidak memiliki masalah dalam hal ini," kata Kharrazi kepada media Lebanon.

Jenderal Mohammad Naeini dari Garda Revolusi Iran mendukung retorika panas tersebut pada hari Sabtu.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran siap memberikan respons yang "menghancurkan" kepada Israel dan AS.

Baca Juga: AS Bakal Kerahkan B-52 dan Kapal Perang ke Timur Tengah saat Regional Memanas

"Respons yang tegas dan kuat akan diberikan kepada agresi baru musuh. Respons tersebut akan berada di luar pemahaman musuh, strategis, dan kuat. Musuh harus belajar dari pelajarannya bahwa mereka tidak dapat terlibat dalam tindakan permusuhan apa pun tanpa menerima respons yang menghancurkan sebagai balasannya," kata Naeini.

Komentar Naeini mengacu pada serangan Israel pada 26 Oktober terhadap Iran, yang menargetkan infrastruktur militer penting. 

Serangan Israel itu merupakan respons terhadap gelombang sekitar 200 rudal yang diluncurkan dari Iran ke Israel pada tanggal 1 Oktober.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat pada hari Kamis bahwa program nuklir Iran dapat menjadi target berikutnya bagi Yerusalem di tengah janji-janji kekerasan Teheran.

Tonton: Prediksi Intelijen, Iran Bakal Serang Israel Sebelum Pemilihan AS

AS – sekutu utama Israel dalam perangnya melawan Hamas, Hizbullah, dan Iran – telah berulang kali memperingatkan Yerusalem agar tidak menyerang infrastruktur energi Iran, khususnya fasilitas nuklir dan minyaknya, karena khawatir hal itu dapat memicu perang regional secara langsung.

Laporan minggu ini menunjukkan bahwa serangan Iran dapat menunggu hingga proses pemilihan presiden AS minggu ini selesai dilakukan, meskipun laporan lain mengatakan serangan balasan Teheran dapat terjadi kapan saja.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie