Iran Bersumpah Akan Membalas Serangan Israel di Suriah



KONTAN.CO.ID - Pemerintah Iran bertekad untuk membalas dendam kepada Israel atas serangan udara terhadap kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah. Serangan pada hari Senin (1/4) malam itu menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC).

"Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan orang-orang pemberani kami. Kami akan membuatnya menyesali kejahatan ini dan kejahatan lain yang telah dilakukannya," kata Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada hari Selasa (2/4), dikutip Reuters.

Penasihat politik Khamenei, Ali Shamkhani, melalui akun X pribadinya mengatakan bahwa Amerika Serikat juga bertanggung jawab secara langsung dalam serangan tersebut.


Serangan udara Israel itu menewaskan dua jenderal Iran dan lima orang penasihat militernya. Gedung konsulat yang menjadi target berdekatan dengan kompleks kedutaan utama di distrik kelas atas Mezzeh.

Baca Juga: Israel Minta AS Percepat Proses Penjualan Jet Tempur F-15

Media pemerintah Iran mengatakan, jumlah korban tewas adalah 13 orang termasuk enam warga Suriah. 

Sementara itu, sumber otoritas keamanan Lebanon mengatakan setidaknya satu anggota kelompok Hizbullah tewas dalam serangan itu.

Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun seorang pejabat senior Israel secara anonim mengatakan, mereka yang menjadi sasaran ada di balik banyak serangan terhadap aset-aset Israel dan Amerika.

Pihak Israel juga meyakini bahwa Iran mempunyai rencana untuk melakukan serangan tambahan.

Insiden ini dipastikan akan membuat situasi keamanan Timur Tengah menjadi semakin buruk. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengutuk serangan tersebut dan meminta semua pihak untuk menahan diri.

Baca Juga: 7 Pekerja Bantuan Badan Amal Pangan Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza

"Sekjen PBB mengutuk serangan tersebut dan meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut, yang dapat menyebabkan konflik yang lebih luas di wilayah yang sudah bergejolak," kata juru bicaranya.

Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, mengatakan bahwa serangan itu menunjukkan rasa tidak hormat terhadap hukum internasional. Atas dasar itu, baik Iran maupun Suriah memiliki hak untuk menanggapinya.

Sejalan dengan itu, utusan Iran di PBB mengatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip dasar tempat diplomatik dan konsuler yang tidak dapat diganggu gugat.