Iran hukum gantung 4 terdakwa penipuan bank



DUBAI. Pengadilan Iran menghukum gantung empat orang yang terlibat penipuan atau fraud perbankan senilai miliaran dollar. Media pemerintah Iran melaporkan kejadian ini kemarin (30/7).

Warga Iran yang ekonominya terpukul oleh inflasi tinggi dan anek sanksi ekonomi terkejut dengan penggelapan pinjaman perbankan senilai US$ 2,6 miliar. Skandal itu terungkap tahun lalu dengan dugaan dilakukan oleh mereka yang dekat dengan elit politik.

Kantor berita IRNA melaporkan, dari 39 orang yang diadili, empat orang akan dihukum gantung. “Menurut hukuman yang sudah diputuskan, empat terdakwa kasus ini dihukum mati,” kata jaksa penuntut Gholam -Hossein Mohseni-Ejei kepada IRNA.


Dua orang lagi dihukum penjara seumur hidup dan sisanya harus diam di bui hingga 25 tahun. Selain hukuman penjara, beberapa orang harus menerima hukuman cambuk, membayar denda, dan dilarang bekerja untuk pemerintah selamanya.

Mohseni-Ejei tidak mengungkapkan nama-nama terdakwa. Media Iran juga hanya mengidentifikasi mereka dengan inisial saja. Bahkan, stasiun televisi menyiarkan sebagian jalannya pengadilan namun memburamkan wajah para tertuduh.

Media Iran mengatakan otak dari penipuan ini seorang pebisnis bernama Amir Mansoor Khosravi. Ia dan nama lembaga investasinya memalsukan letter of credit (l/c) dari bank Iran yakni Bank Saderat. L/c ini digunakan untuk mendapatkan kredit bertenor empat tahun dari sedikitnya tujuh bank Iran.

Uang tersebut digunakan untuk mendanai lusinan perusahaan dan membeli pabrik baja milik negara yang memang sedang diprivatisasi.

Tahun lalu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad membantah klaim bahwa lembaga investasi itu memiliki hubungan dengan tangan kanannya, Esfandiar Rahim Mashaie.

Namun tak ayal, masalah ini menyulut konflik politik internal antara pemerintahan kubu Ahmadinejad dengan faksi ultrakonservatif yang mendominasi parlemen dan pengadilan.

Menyadari akan besarnya risiko politik kasus ini, pimpinan tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei turun tangan untuk menenangkan. Ia mengritik korupsi keuangan yang terjadi. Namun ia juga meminta media Iran agar tak melebarkan masalah.

“Beberapa pihak ingin menggunakan kejadian ini untuk mencetak skor terhadap pejabat-pejabat pemerintah,” tuturnya.

Editor: