KONTAN.CO.ID - NEWYORK – Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyatakan bahwa Iran telah menanggung beban besar dalam menangani lebih dari enam juta pengungsi Afghanistan yang tinggal di negara tersebut. Iran mengklaim telah menghabiskan lebih dari US$ 10 miliar setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, meskipun ada dukungan dari komunitas internasional tapi kebutuhan masih jauh dari memadai.
Baca Juga: Iran Tegaskan Dukung Terus Gerakan Pembebasan Palestina dari Zionis Israel "Sebagai negara tetangga, Iran telah memikul beban yang tidak seimbang akibat krisis Afghanistan, terutama setelah penarikan pasukan Amerika Serikat secara sembrono pada 2021. Lebih dari enam juta warga Afghanistan mencari perlindungan di Iran, memberikan tekanan besar pada sumber daya kami yang terbatas," ujar Iravani dalam pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Afghanistan, Selasa (12/12). Dalam pidatonya, Iravani menyoroti tantangan besar yang dihadapi Afghanistan setelah lebih dari tiga tahun pemerintahan de facto (DFA). Sebanyak 23,7 juta orang di Afghanistan diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan pada 2024, sementara pendanaan untuk rencana kemanusiaan senilai US$ 3,06 miliar, baru mencapai 37,5%. Ia menegaskan pentingnya bantuan kemanusiaan yang tidak dipolitisasi, pelepasan aset Afghanistan yang dibekukan, serta pencabutan sanksi yang menghambat pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Tidak Punya Biaya Cukup untuk Suntik Mati PLTU, PLN Minta Dukungan Internasional "Jika gagal bertindak, penderitaan jutaan orang akan semakin mendalam, dan masa depan Afghanistan akan terancam," tambahnya. Iran, yang menjadi tuan rumah bagi jutaan pengungsi Afghanistan, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan kebutuhan dasar, termasuk perumahan dan layanan penting lainnya. Iravani menyerukan dukungan internasional untuk meringankan beban negara-negara seperti Iran dan Pakistan, sekaligus memperkuat kapasitas Afghanistan agar pengungsi dapat kembali dengan layak. Ia juga menekankan perlunya pemerintahan yang inklusif di Afghanistan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas jangka panjang, yang juga akan mengurangi arus pengungsi ke negara tetangga.
Stabilitas Regional Iran terus berkomitmen untuk mendukung inisiatif regional guna mempromosikan stabilitas di Afghanistan. Iravani menyebut pertemuan tingkat menteri dengan negara-negara tetangga Afghanistan, kelompok kontak regional, dan format Moskow sebagai langkah penting untuk meningkatkan keterlibatan dengan otoritas Afghanistan. "Pada 27 September, Iran menjadi tuan rumah pertemuan Menteri Luar Negeri empat pihak dengan China, Pakistan, dan Rusia di New York untuk memperkuat stabilitas regional dan mendukung kedaulatan Afghanistan," ujar Iravani.
Baca Juga: Tak Punya Biaya Cukup untuk Suntik Mati PLTU, PLN Minta Dukungan Internasional Ia juga menyambut hasil pertemuan Doha baru-baru ini, termasuk pembentukan kelompok kerja tentang penanggulangan narkotika dan sektor swasta, di mana Iran berperan aktif dalam diskusi. Mengakhiri pidatonya, Iravani menekankan bahwa negara-negara Barat, yang pendudukan berkepanjangan dan penarikan mendadak dari Afghanistan menciptakan krisis ini, memiliki kewajiban moral, hukum, dan politik untuk berkontribusi secara signifikan dalam membangun kembali negara tersebut. "Iran berkomitmen untuk mendukung rekonstruksi politik, ekonomi, dan sosial Afghanistan demi masa depan yang lebih cerah bagi rakyatnya dan perdamaian kawasan," katanya.
Editor: Syamsul Azhar