Iran Peringatkan Israel: Jika Diserang, Akan Dibalas dengan Rasa Lebih Menyakitkan



KONTAN.CO.ID - DUBAI/BEIRUT. Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Republik Islam Iran sebagai balasan atas serangan rudal yang terjadi baru-baru ini.

Peringatan ini muncul saat militer Israel meningkatkan serangannya di Lebanon melawan kelompok Hezbollah yang didukung Teheran.

Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat seiring dengan rencana Israel untuk menanggapi serangan rudal yang dilakukan Iran pada 1 Oktober, setelah serangan udara Israel terhadap militan yang bersekutu dengan Iran.


Baca Juga: Biden Umumkan Paket Bantuan Militer US$425 Juta untuk Ukraina

Hossein Salami, komandan Pasukan Garda Revolusi Iran mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi, "Kami memberitahu Anda (Israel), jika Anda melakukan agresi terhadap titik mana pun, kami akan menyerang titik yang sama dengan rasa sakit yang lebih besar," sambil menambahkan bahwa Iran dapat menembus pertahanan Israel.

Ada spekulasi bahwa Israel mungkin akan menyerang fasilitas nuklir Iran, sesuatu yang telah lama diancamkan oleh Israel, atau bisa juga menargetkan situs minyak vital Iran.

Rusia juga memperingatkan Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, dikutip oleh kantor berita negara TASS, mengatakan hal ini pada Kamis (17/10).

Baca Juga: Tank Israel Tembaki Menara Pengawas UNIFIL di Lebanon

Meskipun ada peringatan dari beberapa pihak, Israel tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangan militernya terhadap Hezbollah di Lebanon dan Hamas di Gaza, serta berjanji untuk menghukum Iran atas serangannya.

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Di Gaza utara, serangan udara Israel pada Kamis menewaskan 19 warga Palestina, termasuk anak-anak, di sebuah sekolah di kamp Jabalia yang menjadi tempat penampungan orang-orang terlantar, menurut pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, Medhat Abbas.

Militer Israel menyatakan serangan tersebut menargetkan puluhan militan Hamas dan kelompok Jihad Islam yang berada di lokasi tersebut.

Namun, Hamas membantah menggunakan sekolah tersebut sebagai basis operasi.

Baca Juga: Ini Alasan AS Kirim Sistem Antirudal Thaad yang Kuat ke Israel

Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, dengan risiko kelaparan yang meningkat. S

ekitar 1,84 juta orang di wilayah Palestina ini mengalami ketidakamanan pangan akut, termasuk hampir 133.000 orang yang menghadapi kondisi kelaparan ekstrem, menurut analisis dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC).

Perang di Lebanon

Di Lebanon, serangan udara Israel terus berlanjut, menargetkan wilayah-wilayah yang dikuasai Hezbollah.

Israel telah berjanji untuk tidak menghentikan pertempuran sebelum mereka dapat memastikan keamanan warga negaranya yang tinggal di dekat perbatasan Lebanon.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Walikota dan Lima Lainnya di Lebanon Selatan

Pada Kamis, militer Israel mengklaim telah menewaskan 45 pejuang Hezbollah dalam 24 jam terakhir di selatan Lebanon.

Selama setahun terakhir, operasi Israel di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 2.350 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, dan lebih dari 1,2 juta orang telah mengungsi.

Sementara itu, sekitar 50 warga Israel, termasuk tentara dan warga sipil, juga tewas dalam periode yang sama.

Selanjutnya: KKP Sebut Pemanfaatan Hasil Sedimentasi Morodemak untuk Nelayan

Menarik Dibaca: Simak Waktu yang Tepat Harus Ganti HP Baru Beserta Tanda-tandanya

Editor: Yudho Winarto