Iran Tuding Israel Sabotase Program Rudal Balistiknya



KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Iran menuduh Israel telah menyabotase program balistiknya dengan memberikan komponen yang rusak, bahkan bisa meledakkan atau menghancurkan rudal sebelum digunakan.

Kanal televisi negara Iran, IRINN, menggambarkan dugaan operasi Israel sebagai salah satu upaya sabotase terbesar yang pernah terjadi. Mereka bahkan menuduh agen Mossad Israel terlibat dalam memasok komponen yang rusak.

"Ini (komponen) ditanam di bagian yang disebut konektor, yang bertanggung jawab untuk menghubungkan jaringan rudal balistik buatan Iran, serta drone. Rupanya bagian itu berisi alat peledak yang dimodifikasi yang ditanam di dalamnya dan diatur untuk meledak pada waktu tertentu," kata koresponden militer IRINN, Younes Shadloo, dikutip AP News.


Baca Juga: Rusia Diduga Mereplika Drone Iran untuk Digunakan dalam Perang di Ukraina

Laporan tersebut sayangnya tidak menyebutkan kapan pihak berwenang menemukan komponen-komponen mencurigakan tersebut. Mereka juga tidak menjelaskan apakah komponen itu pernah dipasang pada rudal balistik sebelumnya.

Pada bulan Mei 2022, sebuah kecelakaan kerja memang sempat terjadi di pangkalan militer dan pengembangan senjata utama Iran di timur Teheran bernama Parchin. Sebuah insiden ledakan saat itu menewaskan seorang mekanik dan melukai beberapa orang lainnya.

Beberapa kasus ledakan misterius selama pengembangan senjata juga sempat terjadi, termasuk kegagalan dalam program luar angkasa Iran yang telah lama dikritik oleh AS karena dianggap memajukan program rudal balistik Teheran.

Baca Juga: Rusia: Senjata Nuklir Hanya Digunakan untuk Membalas Serangan

Upaya sabotase sebelumnya juga pernah terjadi namun bukan dari Israel, melainkan AS. The New York Times pada tahun 2019 melaporkan bahwa Presiden Donald Trump telah mempercepat program sabotase program rudal dan roket Iran yang telah dirancang sejak era Presiden George W. Bush.

Namun, CIA menolak mengomentari dugaan serangan sabotase tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel saat ini juga menolak memberikan komentar terkait tuduhan sabotase tersebut.

Israel dan AS selama bertahun-tahun memang secara terbuka menentang program rudal balistik Iran, termasuk kemungkinan adanya pengembangan senjata nuklir.