JAKARTA. Serikat Pekerja TPPI Tuban bersama Indonesian Resource Studies (IRESS) melaporkan indikasi adanya pihak swasta dan oknum pemerintahan yang berupaya menggagalkan pengambilalihan saham kilang milik PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seperti diketahui sampai saat ini upaya pengambilalihan saham kilang milik PT TPPI di Tuban oleh pemerintah dan PT Pertamina masih belum final. Direktur Eksekutif IRESS, Marwan Batu Bara mengatakan, laporan dilakukan agar ada penindakan dan pencegahan adanya indikasi TPPI akan dipailitkan dan pemilik lamanya, Honggo Wendratno. Karena pemerintah tak kunjung mengambil keputusan terkait kasus empat kali gagal bayar TPPI yang juga telah diputuskan dalam sidang Arbitrase Nasional, maka pemilik lama berusaha masuk kembali. "Melihat sikap pemerintah selama ini, kami melihat sengaja mengulur-ngulur waktu. Bahkan terakhir itu tampaknya ingin supaya TPPI ini gagal, nanti dipailitkan dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal," kata Marwan kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (18/6).
IRESS: Ada yang coba gagalkan pengambilalihan TPPI
JAKARTA. Serikat Pekerja TPPI Tuban bersama Indonesian Resource Studies (IRESS) melaporkan indikasi adanya pihak swasta dan oknum pemerintahan yang berupaya menggagalkan pengambilalihan saham kilang milik PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seperti diketahui sampai saat ini upaya pengambilalihan saham kilang milik PT TPPI di Tuban oleh pemerintah dan PT Pertamina masih belum final. Direktur Eksekutif IRESS, Marwan Batu Bara mengatakan, laporan dilakukan agar ada penindakan dan pencegahan adanya indikasi TPPI akan dipailitkan dan pemilik lamanya, Honggo Wendratno. Karena pemerintah tak kunjung mengambil keputusan terkait kasus empat kali gagal bayar TPPI yang juga telah diputuskan dalam sidang Arbitrase Nasional, maka pemilik lama berusaha masuk kembali. "Melihat sikap pemerintah selama ini, kami melihat sengaja mengulur-ngulur waktu. Bahkan terakhir itu tampaknya ingin supaya TPPI ini gagal, nanti dipailitkan dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal," kata Marwan kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (18/6).