KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski memiliki garis pantai yang paling panjang kedua di dunia, tetapi Indonesia masih harus mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan nasional. Masih minimnya produksi garam akibat tidak seluruhnya garis pantai dapat digunakan sebagai tambak garam. Guna digunakan sebagai tempat produksi garam, tambak garam juga perlu melihat cuaca serta gelombang air laut. Selain itu nilai ekonomis dari pantai juga menjadi faktor bagi kurangnya tambak garam. "Sekali pun ada garis pantai, belum tentu terbaik dari segi opportunity cost," ujar Ekonom Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri dalam launching dan bedah buku Hikayat Si Induk Bumbu, Kamis (22/2).
Ironi, memiliki garis pantai panjang tapi masih saja mengimpor garam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski memiliki garis pantai yang paling panjang kedua di dunia, tetapi Indonesia masih harus mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan nasional. Masih minimnya produksi garam akibat tidak seluruhnya garis pantai dapat digunakan sebagai tambak garam. Guna digunakan sebagai tempat produksi garam, tambak garam juga perlu melihat cuaca serta gelombang air laut. Selain itu nilai ekonomis dari pantai juga menjadi faktor bagi kurangnya tambak garam. "Sekali pun ada garis pantai, belum tentu terbaik dari segi opportunity cost," ujar Ekonom Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri dalam launching dan bedah buku Hikayat Si Induk Bumbu, Kamis (22/2).