KONTAN.CO.ID - Para pejabat Kementerian Keuangan, mungkin, tersenyum puas. Dagangan teranyar mereka, obligasi negara ritel (ORI) yang berseri ORI018 laris manis. Pemerintah hanya mematok penjualan Rp 10 triliun, tapi masyarakat memborong hingga Rp 12 triliun. Berita tentang larisnya seri ORI teranyar ini, jelas, sebuah kabar baik. Amuninisi pemerintah untuk menopang pemulihan ekonomi nasional semakin besar. Di saat yang sama, fakta ini, menguak sebuah ironi. ORI laris di saat ekonomi kita berkubang dalam resesi. Bukan rahasia lagi, resesi yang dipicu oleh pandemi telah membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Alih-alih memiliki dana berlebih untuk investasi, kini, ada banyak rumah tangga hanya bisa bergantung pada tunjangan pemerintah.
Ironi ORI
KONTAN.CO.ID - Para pejabat Kementerian Keuangan, mungkin, tersenyum puas. Dagangan teranyar mereka, obligasi negara ritel (ORI) yang berseri ORI018 laris manis. Pemerintah hanya mematok penjualan Rp 10 triliun, tapi masyarakat memborong hingga Rp 12 triliun. Berita tentang larisnya seri ORI teranyar ini, jelas, sebuah kabar baik. Amuninisi pemerintah untuk menopang pemulihan ekonomi nasional semakin besar. Di saat yang sama, fakta ini, menguak sebuah ironi. ORI laris di saat ekonomi kita berkubang dalam resesi. Bukan rahasia lagi, resesi yang dipicu oleh pandemi telah membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Alih-alih memiliki dana berlebih untuk investasi, kini, ada banyak rumah tangga hanya bisa bergantung pada tunjangan pemerintah.