Ironi Sawit di Sumatra: Kebanggaan Prabowo vs Bencana Lingkungan
Minggu, 07 Desember 2025 04:05 WIB
Oleh: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di tengah penangan bencana banjir dan longsor di Sumatra yang tak kunjung kelar, Presiden Prabowo Subianto malah menyampaikan kebanggaannya dengan komoditas kelapa sawit. Padahal, aih fungsi hutan menjadi kebun kelapa sawit diduga menjadi salah satu penyebab banjir dan longsor yang menelan ribuan korban jiwa. Ada jutaan hektar area hutan di Sumatra yang kini berubah menjadi lahan kebun sawit. Berikut data terbaru luas perkebunan kelapa sawit di Sumatra tahun 2025. Diberitakan Kompas.com, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi alam unggulan, yakni komoditas kelapa sawit. "Saudara-saudara, kalau kita tergantung impor, kita enggak mampu bayar nanti harga BBM. Tapi kita diberikan karunia oleh Yang Maha Kuasa, kita punya kelapa sawit, kelapa sawit bisa jadi BBM, bisa jadi solar, bisa jadi bensin juga kita punya teknologinya," kata Prabowo dalam pidato di HUT ke-61 Partai Golkar, digelar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: Prabowo Lepas Kontingen SEA Games 2025, Janjikan Bonus Rp 1 Miliar untuk Peraih Emas Kata Prabowo, kelapa sawit bisa diolah menjadi bahan bakar minyak atau BBM sehingga bisa menjadi solusi ketergantungan impor BBM. Prabowo menyampaikan, saat perang terjadi, negara bahkan tidak bisa mengimpor BBM, mengingat semua pihak mengamankan stok dalam negerinya masing-masing. "Saudara-saudara, perang lanjut di Eropa, bisa-bisa kita tidak bisa impor BBM dari manapun. Kita mau impor pun nanti tidak bisa. Selat di Laut Merah, di depan Yaman kan terhenti. Nanti (Selat) Hormuz bisa terhenti," ucapnya. Selain kelapa sawit, Indonesia pun harus mampu mengaplikasikan teknologinya. Tujuannya, agar negara ini siap jika terjadi kondisi paling sulit. "Kalau kita tidak hati-hati, kalau kita tidak punya teknologi, kalau pabrik-pabrik pengolahan tidak siap kalau terjadi apa-apa, baru kita nanti merasakan," ucap dia. Kepala Negara lantas mencontohkan kondisi yang terjadi di Sumatera setelah dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Di wilayah itu, BBM sulit dikirim lantaran jembatan putus. "Sekarang dengan bencana di Sumatera saja bagaimana repotnya kita mengantar BBM ke daerah-daerah bencana. Jembatan putus, BBM harus kita naikin pesawat, sebagian lewat kapal," jelas Prabowo. Tonton: Bigdeal Hollywood: Netflix Caplok Warner Bros Discovery Senilai US$72 Miliar Daftar Luas Perkebunan Kelapa Sawit di Seluruh Sumatera (Terbesar–Terkecil) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata bencana banjir dan longsor di Sumatra akhir November 2025 menyebabkan 916 orang meninggal per Sabtu 6 Desember 2025. Selain itu, 274 jiwa dilaporkan hilang dan 4.200 orang menderita luka-luka. Bencana banjir dan longsor juga menyebabkan ribuan bangunan fasilitas umum, kantor, tempat ibadah dan rumah warga rusak. Belum ada penyebab pasti bencana banjir tersebut. Namun, dari banyaknya kayu glondongan yang terbawa banjir, sebagian pihak meyakini alih fungsi hutan sebagai salah satu penyebab bencana alam. Di sisi lain, data menunjukkan ada jutaan hektar hutan di Sumatra yang berganti menjadi kebun sawit. Berikut data lengkap luas perkebunan sawit di Provinsi Sumatera berdasarkan BPS: - Riau: 3,41 juta hektare - Sumatera Utara: 1,36 juta hektare - Sumatera Selatan: 1,24 juta hektare - Jambi: 952 ribu hektare - Aceh: 470 ribu hektare - Sumatera Barat: 449 ribu hektare - Bengkulu: 425 ribu hektare - Bangka Belitung: 269 ribu hektare - Lampung: 200 ribu hektare - Kepulauan Riau: 7 ribu hektare
Data tersebut menunjukkan bahwa Sumatera tetap menjadi episentrum industri kelapa sawit Indonesia, baik dalam aspek produksi maupun luasan areal.
Bigdeal Hollywood: Netflix Caplok Warner Bros Discovery Senilai US$72 Miliar