KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi profesi bidang tata kelola teknologi informasi (TI), managemen resiko, asurnasi, dan keamanaan siber (Isaca Indonesia) telah menetapkan kepengurusan baru untuk periode 2023-2025. Syahraki Syahrir kembali terpilih sebagai Presiden Isaca Indonesia.

Sebagai Presiden Isaca Indonesia terpilih, Syahraki Syahrir mengatakan berkomitmen mendoorng kontribusi asosiasi dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Isaca perlu berperan dalam regulator, lebih dekat dengan universitas, perlu menyentuh masyarakat umum secara luas agar asosiasi bisa memberikan kontribusi terhadap pengembangan IT GRC, keamanan siber, dan data privacy di Indonesia”, ujar dia dalam keterangan resminya, Senin (20/3).

Dengan kepengurusan baru, Isaca Indonesia ingin untuk dapat memperkuat penerapan tata Kelola TI, keamanan siber dan data privacy di Indonesia yang menjadi kunci keberhasilan ekonomi Digital dalam menyongsong Indonesia 2045.

Untuk meningkatkan kemampuan para anggota, lanjut Syahraki, berbagai kegiatan peningkatan kemampuan dengan melibatkan berbagai ahli dari anggota Isaca negara lain akan terus dilakukan.

Dia menambahkan, pihaknya juga berencana mendorong sektor pendidikan untuk dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan mumpuni dalam bidang Tata Kelola dan Keamanan Siber.

Isaca tercatat berdiri sejak tahun 1967 dan kini membawahi lebih dari 150,000 anggota di lebih dari 80 negara.  Sementara Isaca Indonesia terbentuk sejak tahun 1991 dengan anggota lebih dari 1.200.

Syahraki mengatakan, Isaca Indonesia telah melakukan kerjasama dengan banyak asosiasi industry dan forum-forum IT GRC, seperti Aftech dan Forum Digital Indonesia (Fordigi).

Asosiasi ini juga mendukung kegiatan kementerian dan institusi pemerintahan seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Siber dan Sandi Negara dan yang lainnya dalam meningkatkan penerapan governance yang baik dalam pengelolaan teknologi informasi.

Pengurus Isaca Indonesia terdiri dari Syahraki Syahrir sebagai Presiden, Harun Al Rasyid selaku Vice President, Richi Aktorian sebagai Sekretaris, Tjong Hendro sebagai Bendahara, Ibnu Fajar Sudibyo sebagai Direktur Keanggotaan, Erikman Pardamean selaku Direktur Program, Anjar Priandoyo sebagai Petugas Sertifikasi, Carolina Handjaja selaku Direktur Audit, Veni Ferawati Direktur Marketing dan Komunikasi, Audry Angga Adikara Direktur Riset dan Edukasi, dan Nizar Fuadi sebagai Direktur Governance dan Regulasi Advocacy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk