JAKARTA. Sepanjang masih memiliki utang berdenominasi dollar AS yang menggunung, PT Indosat Tbk (ISAT) tampaknya sulit keluar dari beban kurs. Hal ini tecermin dari performa keuangan emiten halo-halo tersebut. Hingga akhir September 2013, ISAT mencatatkan rugi bersih yang cukup tinggi, yakni Rp 1,76 triliun. Penyebabnya, selain beban operasional, Indosat juga harus mencatatkan rugi akibat selisih kurs bersih yang nilainya mencapai Rp 2,31 triliun. Hal ini buntut dari tingginya utang dollar AS perseroan. Berdasarkan laporan manajemen ISAT ke Bursa Efek Indonesia (BEI), outstanding utang perusahaan naik dari Rp 21,84 triliun menjadi Rp 22,24 triliun. Mayoritas utang ini berdenominasi dollar AS.
ISAT babak belur akibat kurs
JAKARTA. Sepanjang masih memiliki utang berdenominasi dollar AS yang menggunung, PT Indosat Tbk (ISAT) tampaknya sulit keluar dari beban kurs. Hal ini tecermin dari performa keuangan emiten halo-halo tersebut. Hingga akhir September 2013, ISAT mencatatkan rugi bersih yang cukup tinggi, yakni Rp 1,76 triliun. Penyebabnya, selain beban operasional, Indosat juga harus mencatatkan rugi akibat selisih kurs bersih yang nilainya mencapai Rp 2,31 triliun. Hal ini buntut dari tingginya utang dollar AS perseroan. Berdasarkan laporan manajemen ISAT ke Bursa Efek Indonesia (BEI), outstanding utang perusahaan naik dari Rp 21,84 triliun menjadi Rp 22,24 triliun. Mayoritas utang ini berdenominasi dollar AS.