ISAT kaji kembali rencana spin-off Star One



JAKARTA. Penawaran PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk menggandeng PT Indosat Tbk (ISAT) dalam mengembangkan divisi CDMA seperti gayung bersambut. Manajemen ISAT kembali mengkaji untuk spin-off anak usahanya itu.Direktur Utama ISAT Harry Sasongko mengatakan, perseroan akan mengkaji kembali rencana pemisahan anak usahanya PT Starone Mitra Telekomunikasi (SMT)."Yang jelas kita ingin melakukan utilisasi aset (StarOne), apapun yg bisa dilakukan akan kita lakukan," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/2).Sekedar informasi, SMT merupakan anak usaha yang 72,54% sahamnya dimiliki ISAT. Mengutip laporan keuangan ISAT per kuartal III 2010, jumlah aset sebelum eliminasi SMT sebesar rEp 146,20 miliar.Seperti diketahui, dua tahun lalu, ISAT dan TLKM berencana untuk menggabungkan alias merger divisi layanan CDMA nya yaitu Star One dan Flexi. Namun rencana tersebut kandas dengan alasan tidak menemukan titik temu.Kemudian TLKM gencar bersinergi dengan perusahaan telekomunikasi milik grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Namun, sinergi keduanya pun tak kunjung mencapai kesepakatan.Bahkan, Kementerian BUMN pun mengaku lepas tangan dengan rencana kerjasama tersebut. Hal tersebut ditengarai membuat TLKM mencari mitra baru untuk mengonsolidasikan perusahaan CDMA itu. "Kalau Indosat men spin-off itu (Star One), kita akan dekati,"ujar Direktur Utama TLKM Rinaldi.Kendati ia mengaku pihaknya belum menjalin pembicaraan dengan manajemen ISAT, namun kata dia, tidak menutup kemungkinan, hal itu akan terealisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie