yogyakarta. Menjelang bulan puasa dan Lebaran, sejumlah operator selular sibuk melakukan pengembangan jaringan. Maklum, pada masa-masa itu, puncak kenaikan trafik sering terjadi. Tak pelak, PT Indosat Tbk (ISAT) rela menyiapkan kocek hingga Rp 8 triliun untuk pengembangan jaringan. Jeremiah Ratadhi S, Division Head Internal Quality Indosat mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk modernisasi base transceiver station (BTS). Indosat akan memperbarui teknologi BTS lama dengan yang terbaru yaitu BTS multi standard radio (MRS). Teknologi ini memfasilitasi penggunaan untuk semua jenis teknologi jaringan, baik jaringan generasi ke dua (2G), generasi ke tiga (3G) maupun teknologi yang mengusung long term evolution (LTE). Jaringan LTE biasanya digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan layanan data.
Menurut Jeremiah, BTS dengan teknologi MRS ini lebih efektif dan efisien. Pasalnya dalam teknologi MRS, petugas menara hanya perlu memutar arah antena dengan menggunakan alat pengendali otomatis. "Jadi tidak perlu naik ke atas menara untuk mengubah posisi dan arah antena," kata Jeremiah, Selasa (3/7). Pengguna layanan data naik Selain efektif, teknologi MRS ini juga dinilai efisien. Daya listrik yang diperlukan dari sistem ini hanya 1.000 watt. Bandingkan dengan BTS lama yang menghabiskan daya hingga 4.000 watt per menara. Modernisasi BTS ini telah dilakukan mulai awal 2013. Hingga kini, sudah 50% dari total BTS Indosat telah diperbaharui. Total BTS yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai 25.000 BTS. Berarti, sekitar 12.500 BTS sudah menggunakan teknologi MRS. Adapun, BTS-BTS itu tersebut antara lain yang berlokasi di Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain modernisasi jaringan, ISAT juga akan meningkatkan kapasitas seluruh layanan telekomunikasi, baik suara, pesan singkat (SMS), maupun data. Kapasitas trafik suara akan ditingkatkan menjadi 1.080 juta menit/hari. Kapasitas layanan SMS akan naik menjadi 1,45 miliar SMS/hari. Sedangkan untuk layanan data, Indosat meningkatkan kapasitas menjadi 150 terabyte/ hari. Lebih lanjut, Jeremiah menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan switch in pool. Aksi ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergerakan pelanggan akibat aktivitas mudik. Sehingga, pontensi gangguan jaringan akibat adanya penumpukan jumlah pelanggan di suatu daerah bisa dihindari.
Sebagai gambaran, pada hari raya Idul Fitri tahun 2012 lalu, terjadi lonjakan trafik yang cukup tajam untuk layanan SMS. Kenaikannya mencapai 32% dari trafik normal SMS per hari yang sebesar 1 miliar SMS. Begitu pula pada trafik suara yang melonjak sebesar 13,99% dan trafik data naik hingga 27%. Manajemen Indosat memperkirakan, pada Lebaran tahun ini, lonjakan terbesar akan terjadi pada layanan data. Angka kenaikannya diperkirakan mencapai 50% hingga 60% dari trafik normal. Sedangkan jumlah pengguna layanan SMS akan naik sekitar 15%-25%. Sementara layanan suara meningkat sekitar 10% sampai 15%. Dengan segala upaya perbaikan jaringan ini, perusahaan yang sahamnya dikuasai Ooredoo (dulu bernama Qatar Telecom) ini berharap bisa mengantongi kenaikan pendapatan di atas kenaikan rata-rata industri. Industri telekomunikasi tahun ini diperkirakan akan tumbuh 7% year-on-year (yoy). Tahun lalu, pendapatan ISAT sebesar Rp 22,41 triliun. Dengan asumsi naik 7% maka akan menjadi Rp 23,97 triliun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Amailia Putri