ISAT menjual saham TBIG ke institusi



JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) akan segera melepas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Dari transaksi tersebut, ISAT berpotensi meraup dana segar Rp 1,39 triliun.

Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli menjelaskan, ISAT akan menjual seluruh saham miliknya di TBIG, sebanyak 239,82 juta saham setara 5% dari total saham TBIG. Sementara, harga jual saham TBIG di Rp 5.800 per saham. "Penyelesaian transaksi diharapkan pada 19 Maret 2014," jelas dia, dalam rilis, kemarin.

Harga ini penjualan saham TBIG oleh ISAT jauh lebih rendah 4,91% dari harga penutupan saham TBIG di Rp 6.100 per saham. Namun, harga penjualan tersebut lebih tinggi 110% dari awal ISAT menggenggam saham TBIG pertama kali pada 2012 di Rp 2.757 per saham.


Jika ditotal, nilai kepemilikan saham TBIG oleh ISAT kala itu Rp 661,18 miliar. Ini artinya jika transaksi ini terlaksana maka ISAT bisa mendapatkan untung Rp 729,79 miliar.

Dalam aksi pelepasan saham TBIG, ISAT dibantu oleh Bank of America Merril Lynch Pte Ltd sebagai sole placement agent dan CLSA Singapore Pte Ltd sebagai co lead manager. "Setelah penyelesaian tersebut, Indosat tidak lagi memiliki saham TBIG," ujar Alexander.

Nanti, ISAT akan menjual saham TBIG melalui suatu accelerated book-built kepada sejumlah investor institusi. Namun, Alexander belum mau mengungkap siapa investor baru tersebut. "Ke multiple party. Saya tidak ingat persis. Kan, masih dalam masa bookbuilding, seperti jual saham perdana," kata Alexander.

Dia juga enggan menyebut apakah Saratoga atau pemegang saham lama lainnya ikut membeli saham TBIG. "Ke beberapa pihak finalnya," tukas Alexander. Sebelumnya, Indosat memang telah menyatakan akan menjual saham TBIG untuk membayar utang. Tahun ini, ISAT memiliki utang jatuh tempo mencapai Rp 3,9 triliun.

Rasio utang berkurang

Menurut Reza Nugraha, analis MNC Securities, pelepasan saham TBIG akan mengurangi beban utang ISAT. Sebab, ISAT menggunakan utang baru untuk membayar utang jatuh tempo. Meski demikian, dia melihat, efek ke kinerja emiten halo-halo ini tidak akan terlalu besar. Ia memperkirakan, rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) ISAT akan turun menjadi 1,7 kali. Kemudian, pendapatan ISAT hanya akan naik 3% dan labanya tumbuh stabil 1% di akhir tahun ini. Tahun lalu, pendapatan ISAT Rp 23,8 triliun dengan rugi Rp 2,78 triliun.

Reza pun menilai, penjualan saham TBIG ini dikarenakan ISAT yang dituntut untuk menjual kepemilikan saham. Tenggat waktu penjualan saham TBIG oleh ISAT pada Agustus 2013. Saham TBIG ini diperoleh ISAT dari hasil penjualan 2.500 menara. Total transaksi tersebut senilai US$ 406 juta.

Jumat (14/3), harga ISAT naik 0,38% ke Rp 4.000. Reza pun merekomendasikan hold di Rp 4.350 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana