ISAT sasar pasar Bali dan Yogyakarta



JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) tidak ingin mengekor menjual layanan 4G LTE (long term evolution) di Bandung, laiknya para pesaing seperti Telkomsel atau XL Axiata. Operator seluler berlogo warna kuning ini justru ingin mengembangkan bisnis 4G di Yogyakarta dan Bali.

Menurut Adrian Prasanto, Division Head Public Relation Indosat, pihaknya sengaja membidik dua kota tersebut lantaran punya pasar layanan data yang relatif tinggi. Meski enggan menyebut angka pasar layanan data di dua kota tersebut, potensi ini bisa terlihat dari profil Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan Bali sebagai daerah wisata utama di Indonesia.

"Kalau tidak ada halangan, layanan 4G LTE dari Indosat akan tersambung di kuartal kedua tahun ini," katanya kepada KONTAN, Rabu (18/3). Saat ini, sinyal 4G LTE Indosat baru menjangkau Jakarta. Sinyal inipun hanya mencakup Jalan Medan Merdeka Barat, depan gedung Radio Republik Indonesia (RRI) hingga Jalan Sudirman (Dukuh Atas).


Rupanya, Indosat baru mengoperasikan 19 stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 4G-LTE di Jakarta saja. Menurut Adrian, ke depannya, Indosat bakal menambah jangkauan 4G LTE di beberapa wilayah di Jakarta. Hanya saja, untuk saat ini, Indosat masih belum bisa memberikan informasi rinci.

Berdasarkan tulisan KONTAN sebelumnya, tepatnya pada 22 Desember 2014, tatkala Indosat mengumumkan secara perdana terjun di layanan 4G LTE di Jakarta, operator seluler ini sudah menyiapkan 20.000 kartu perdana khusus 4G LTE alias USIMcard. Hingga kini, Adrian mengklaim sudah ada sekitar ribuan pelanggan Indosat yang tercatat menggunakan jaringan 4G.

"Sampai saat ini pelanggan 4G Indosat sudah mencapai ribuan. Detailnya saya belum bisa bicara. Total pelanggan 2014 juga belum bisa, tunggu laporan keuangan resmi keluar pada 30 Maret 2015 nanti," elaknya. Belum ada target bisnis Yang jelas, pelanggan data Indosat sudah mencapai 50% dari total pelanggan. Tercatat, total pelanggan Indosat per kuartal III-2014 mencapai 54,2 juta pelanggan. Artinya, pelanggan data Indosat sudah 27,1 juta pelanggan di periode tersebut.

Indosat optimistis penetrasi pelanggan 4G bakal melonjak pesat setelah komersialisasi frekuensi 1800 mega heartz (Mhz) untuk 4G sudah pemerintah tata. Saat ini, frekuensi 4G yang mendapat restu baru di frekuensi 900 Mhz. Soalnya, lebar pita frekuensi di jaringan 1800 Mhz cukup besar yaitu berupa dual band carrier atau 10 Mhz. Bandingkan dengan frekuensi 900 Mhz yang hanya single band carrier atau 5 MHz yang dipakai untuk 4G.

Semakin lebar pita frekuensi tentu membuat kecepatan akses data lebih cepat. "Maka itu, kami mendukung agar bisa segera dilaksanakan penataan frekuensi di frekuensi 1.800 MHz," katanya. Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat pernah berucap, ada dua skema penataan komersialaisasi 4G di frekuensi 1800 Mhz.

Pertama, tahap penataan dan komersialisasi 4G di frekuensi 1800 Mhz secara serentak. Kedua, penataan 4G di frekuensi ini dilakukan bertahap mulai dari yang penggunanya sedikit dan menyusul ke pengguna yang padat. "Operator dan pemerintah masih membahas opsi pilihan tersebut. Hingga kini masih belum ada titik temu dari dua usulan tersebut," katanya.

Yang tidak kalah penting supaya bisnis 4G lancar adalah kesiapan perangkat 4G dengan harga terjangkau.Karena faktor inilah yang membuat salah satu lini bisnis Qatar Telecom ini enggan mengungkapkan target pelanggan 4G LTE ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie